Tidak semua orang bisa menjadi pencerita
(termasuk saya). Namun, jangan kawatir, kita bisa memulainya dengan perlahan,
setahap demi setahap. Berikut ini beberapa tips Read Aloud yang saya ambil dari
sebuah sumber di internet. Saya pribadi berpendapat tips ini sangat
menenangkan; membuat Read Aloud kelihatan “mudah”. Yuk, kita lihat satu
persatu.
2. Cari tempat yang nyaman. Kecintaan akan membaca itu didasarkan pada terjalinnya hubungan (connection) antara buku dengan pendengarnya. Tempat/lingkungan yang nyaman akan sangat membantu menciptakan koneksi tersebut.
3. Tidak usah terburu-buru. Ambil waktu untuk memahami setiap halaman. Berhenti sejenak di sebuah gambar dan amati baik-baik sebelum lanjut ke lembar berikutnya.
4. Buat Tanya Jawab. Kalau mendapati kata atau konsep yang belum diketahui anak/murid, tanyakan kepada mereka apa kira-kira maksud kata atau konsep itu. Sebaliknya, jika kita yang tidak tahu, jangan segan mengakuinya. Ajak anak-anak menemukan kata atau konsep baru itu bersama-sama. Ini kesempatan berharga untuk mendiskusikan buku dan apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Hal ini juga menajamkan rasa ingin tahu anak-anak.
5. Be Yourself. Kita tidak harus jadi entertainer atau seperti pendongeng terkenal. Ikatan yang terjalin antara pencerita dengan pendengarnya itulah yang lebih penting.
6. Baca dulu sebelum membacakan ke anak. Ritme dan tempo adalah bagian penting dalam storytelling. Jadi, sangat perlu membaca dulu untuk melatihkan ritme dan temponya. Pelajari ceritanya dan periksa kembali apakah cerita itu cocok untuk pendengar kecil Anda serta apakah juga diceritakan pada saat yang tepat. Hal ini dapat membantu Anda mengenalkan kecerdasan sosial-emosional.
7. Jangan segan-segan mencoba membacakan wordless picture book. Buku tanpa-kata bisa jadi sarana untuk merangsang anak-anak untuk menemukan cerita baru setiap kali dibacakan. Buku tanpa-kata bisa juga menjadi kesempatan untuk berpikir dan bicara tentang hal-hal yang sedang terjadi, dan meramalkan apa yang akan terjadi!
8. Jangan terlalu terpaku pada umur atau kelas. Mungkin sebuah buku kelihatan kurang cocok dengan umur anak atau sedikit terlalu berat, tapi kita tetap bisa membacakan bagian-bagiannya pada anak.
9. Tidak harus selesai satu buku. Jangan jadikan kegiatan membaca (read aloud) menjadi semacam kewajiban dengan beban tertentu. Kadang-kadang, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menghentikan sebentar kegiatan membaca. Kalau pendengar kita berlarian ke sana kemari dan kelihatan tidak tertarik, sebaiknya hentikan kegiatan membaca. Lanjutkan di lain waktu bila suasana sudah lebih baik atau ganti dengan buku yang lain.
10. Jadikan Read Aloud kegiatan rutin. Lebih dini lebih baik. Anak usia dini biasanya lebih nyaman dengan suatu kegiatan yang rutin. Bacakan cerita ketika akan tidur atau sebelum makan. Lebih baik lagi kalau anak-anak melihat kita (orang dewasa) melakukan kegiatan membaca sebagai kegiatan rutin juga. Hal ini menjadi dasar yang kuat untuk kecintaan mereka pada bacaan.
Nah, itulah 10 tips Read Aloud. Tidak sulit ya, kan?
Semoga bermanfaat ya.
Sumber: Bisa dibaca di sini.
No comments:
Post a Comment