Follow Us @agnes_bemoe

Showing posts with label ide cerita. Show all posts
Showing posts with label ide cerita. Show all posts

Friday, 19 February 2021

IDE CERITA DARI BUKU LAIN, BISA KAH?

February 19, 2021 0 Comments

 




Hari ini tujuh tahun yang lalu, 20 Februari 2014, buku saya yang berjudul “Hujan! Hujan! Hujaaan!” terbit di Gramedia Pustaka Utama.


Moment ini mengingatkan saya tentang bagaimana saya mendapatkan ide cerita.

 

Ide cerita buku ini saya dapatkan dari buku lain.

Lho, menjiplak? Plagiat dong!

Hehehe… ya enggak lah! Enak aja!

 

Beberapa waktu sebelumnya saya membaca sebuah buku yang ditulis oleh Renny Yaniar. Judulnya “9 Dongeng Indah Musim Gugur”. Buku ini benar-benar manis isinya, berbeda dengan suasana musim Gugur yang sepanjang pengetahuan saya adalah musim yang suram. Saya tertarik karena kontradiksinya ini.


 



Saat membaca itu, saya sudah terpikir, kenapa tidak membuat cerita tentang musim yang ada di Indonesia ya? Musim Hujan dan Musim Kemarau?

 

Namun, pemikiran itu tidak saya lanjutkan. Ide tinggallah ide.

 

Saya baru terpikir lagi tentang ide ini setelah dalam sebuah pelatihan menulis picture book dipaksa untuk mengeluarkan ide. Ide tentang musim di Indonesia ini muncul dan saya tertarik mengulik musim Hujan. Tak nyana, ide ini dipilih oleh mentor saya. Lalu proses selanjutnya adalah penulisan sampai terbit menjadi buku. Btw, cerita lengkapnya bisa dibaca di sini ya.

 

Jadi, bisakah ide diambil dari buku lain?

Dalam kasus saya, bisa. Dalam hal ini saya “tersengat” oleh buku “9 Dongeng Indah Musim Gugur” karya Renny Yaniar. “Sengatan” itu memicu saya untuk menuliskan cerita-cerita berdasarkan suatu musim tertentu. Saya memilih musim Penghujan yang lebih dekat dengan keseharian saya. Hasilnya adalah buku “Hujan! Hujan! Hujaaan!”, yang hari ini berulang tahun ke-7.

 

Terima kasih secara khusus untuk buku “9 Dongeng Indah Musim Gugur”. Terima kasih untuk yang sudah membaca buku “Hujan! Hujan! Hujaaan!”. Terima kasih juga pada penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mbak Ramayanti sebagai editor, Kak Anastasia Mustika Widjaja, teman-teman illustrator, dan semuanya saja.

 

Oh ya, buku ini masih bisa didapatkan di Gramedia Digital lho, tentu saja dalam bentuk e-book ya. Buruan langganan deh. Ga nyesel kok! :D

 

***

 

Pebatuan, 20 Februari 2021

@agnes_bemoe

 

Sunday, 31 January 2021

"SIAPA MENCURI MAKANAN BOBO?" - BISAKAH IDE CERITA DARI KISAH NYATA?

January 31, 2021 0 Comments

 




Menurut saya, bisa sih.


Kalau teman-teman baca buku aktivitas saya yang berjudul “PAK KETOPRAK KOKI AJAIB”, beberapa cerita di dalamnya didasarkan dari pengalaman nyata. Misalnya cerita “Nasi Goreng dalam Selimut”, itu adalah pengalaman saya sendiri yang bangun tidur kelaparan :D



*) psst... buku "PAK KETOPRAK KOKI AJAIB" masih ada di Gramedia.com lho ^_*


Berikut ini satu contoh lagi bahwa suatu cerita bisa disusun dari kisah nyata.


Sekitan tahun 2014, saya sedang fb-an ketika menemukan cerita tentang seekor golden retriever yang merelakan makanannya diambil oleh seekor kucing liar. Wah, ini menarik sekali, pikir saya.


Anjing dan kucing secara umum digambarkan bermusuhan dan tak mungkin bisa bersahabat. Menemukan kenyataan seekor anjing memberi makan seekor kucing, pasti luar biasa.


Nah saya ambil inti cerita ini: seekor anjing memberi makan seekor kucing liar. Jadi, hanya inti ini yang sama dengan kisah nyatanya. Dari sini saya kembangkan tokoh dan settingnya.


Saya bermaksud membuat cerita itu terjadi di sebuah rumah, dengan tokoh “Si Aku” sebagai pemilik si anjing. Hasilnya seperti yang bisa teman-teman baca di artikel ini.


Apakah ini plagiat?


Tentu tidak. Cerita seperti ini disebut “inspired” atau terinsipirasi dari kisah nyata. Perhatikan bahwa saya tidak menyalin mentah-mentah cerita si anjing. Saya ubah dan kreasikan lagi menjadi suatu cerita baru dengan INTI yang sama.


Teman-teman bisa mengambil inspirasi dari kisah yang sama lalu diubah. Misalnya settingnya bukan di rumah tetapi di shelter. Tokoh utamanya tetap si anjing dan si kucing (tidak ada manusianya); bisa dari sudut pandang si anjing, bisa juga dari sudut pandang si kucing.


Atau teman-teman bisa mengubah total karakter asalnya dan membuat sesuatu yang baru tapi dengan pesan yang sama. Ini yang kita sebut mengambil PREMIS cerita.


Premis cerita anjing dan kucing di atas adalah: membantu yang lemah/membutuhkan. Bisa ditambahkan: tanpa memandang perbedaan. Pendeknya: kindness.  Ini premis yang bagus sekali sehingga menjadi mudah dikembangkan menjadi cerita.


Begitulah, suatu kisah nyata bisa menjadi sebuah cerita fiksi.


Catatan: uraian saya di atas ini uraian sederhana ya. Bila menyangkut manusia, dll, pasti perlu dipikirkan permintaan izin dari yang bersangkutan (mungkin) atau hal-hal yang menyangkut hukum lainnya.


Oke deh, kalau begitu, silakan dibaca cerita saya: SIAPA MENCURI MAKANAN BOBO?


Minta kritiknya ya. Terima kasih.


***

Pebatuan, 1 Februari 2021

@agnes_bemoe