TEMA VALENTINE'S DAY DALAM CERITA ANAK
Di Indonesia tema ini pasti ditolak mentah-mentah masyarakat mayoritas, baik oleh orangtua pembaca (sebagai yang memilihkan buku untuk anaknya) maupun penerbit. Interpretasi yang berbeda tentang Valentine’s Day menyebabkan masyarakat antipati dengan tema ini.
Namun, di tempat-tempat lain, tema ini ternyata sangat luas digarap (ini dalam konteks cerita anak ya). Sudah ada ratusan buku ditulis dengan tema ini.
Berikut ini saya unggah lima contoh cerita bertemakan Kasih Sayang,
tema sentral dalam Valentine’s Day.
11. Love
from The Very Hungry Caterpilar, Eric Carle
Ini buku yang
imut sekali, yang mengajarkan anak-anak bagaimana mengungkapkan dengan bahasa
yang indah rasa sayangnya kepada orang-orang di sekitarnya. Pantas buku ini mendapat tempat peringkat satu New York Times Bestseller.
22. The
Invisible String, Patrice Karst.
Buku ini
bercerita tentang kasih sayang yang diibaratkan sebagai sebuah benang yang tak
terlihat. Benang tak terlihat ini menghubungkan kita dengan orang-orang yang
kita kasihi, sejauh apapun mereka. Benang tak terlihat ini juga menunjukkan
bahwa dukungan dan kasih kita tak akan pernah putus.
33. The
Day It Rained Hearts, Felicia Bond
Dari judulnya,
buku ini jelas menunjukkan tema Valentine’s Day. Namun, isinyalah yang luar
biasa: tentang memberi/memperhatikan orang lain dengan sepenuh hati (thoughtful)
44. Pete
the Cat “Valentine’s Day is Cool”, Kimberly & James Dean.
Ditulis oleh New
York Time best-selling artist, buku ini berkisah tentang memaknai Valentine’s
Day. Bagi Pete the Cat, yang awalnya tidak menyukai Valentine’s Day, makna perayaan
ini ternyata sangat sederhana namun
hangat dan indah.
55. Roses
Are Pink Your Feet Really Stink, Diane de Groat.
Ini buku yang
manis sekali, yang menggambarkan bahwa sebagai teman, kita sering berbuat
nakal/keliru. Namun, hal-hal tersebut menjadi proses pembelajaran, selagi kita
memiliki kasih sayang satu sama lain.
Luar biasa sekali bahwa tema kasih sayang ini dieksplorasi
sedemikian rupa menjadi cerita-cerita yang manis, yang intinya mengajak anak
untuk menghormati dan mengasihi siapa saja; orangtua, saudara, teman, bapak
pengemudi bus, atau siapa saja yang bisa kita temui dalam kehidupan kita.
Enggak ada cium-ciuman dan seks? Tidak ada. Wong ini buku anak. Penulisnya tentu dengan sangat cerdas menginterpretasikan makna kasih sayang -yang sebenarnya universal itu- ke dalam dunia anak. Hasilnya adalah buku-buku yang indah dan manis. Kalau tak percaya, baca sendiri… hehehe….
Semoga suatu saat masyarakat Indonesia bisa menemukan
pemahaman yang benar tentang Valentine’s Day ini ya, supaya buku cerita anak
pun semakin meriah dan bermutu dengan tema kasih sayang ini. Amin.