Follow Us @agnes_bemoe

Wednesday 2 October 2019

BOOK THROUGH MY EYES: HARTA DI BALIK NAMA BESAR MULTATULI


Judul                     : Misteri Harta Berdarah
Pengarang          : Yovita Siswati
Penerbit              : Penerbit Kiddo (Imprint Penerbit KPG)
Tahun Terbit      : 2019



Bagas bersama Galuh dan Mas Damar sedang berada di Rangkasbitung. Sebelumnya, yang sudah membaca “Misteri Gua Purba” karya Yovita Siswati (YS) juga, pasti familiar dengan nama-nama itu. Benar, tokoh di buku ini adalah ketiga tokoh yang sama yang ada di Yogyakarta menelusuri harta peninggalan Perang Diponegoro itu. (Ini resensi saya tentang "Misteri Gua Purba")

Kali ini mereka bertiga berada di Rangkasbitung. Rencana awal hendak berjalan-jalan berubah menjadi kejar-kejaran yang menegangkan setelah mereka bertemu dengan seorang kakek tua yang kelihatan kebingungan menunggu seseorang di stasiun kereta api Rangkasbitung. Kakek Suni ternyata adalah sosok kunci atas harta peninggalan zaman Belanda, harta yang punya riwayat mengenaskan dan banyak menimbulkan pertumpahan darah.

Tak hanya Kakek Suni seorang yang mengetahui tentang harta berdarah ini tapi juga segerombolan penjahat. Itulah sebabnya Bagas dan kedua sepupunya harus bergegas bila mereka ingin membantu Kakek Suni dan menyelamatkan harta itu.

Seperti 8 buku Seri Misteri Favorit karya YS lainnya, saya cuma bisa angkat jempol sambil geleng-geleng kepala. Ceritanya begitu seru! Tidak hanya serangkaian kejar-kejaran tapi juga trik-trik petunjuk yang YS susun di sepanjang cerita membuat seolah-olah kita –pembaca- ikut berada di dalamnya.

Kemampuan YS merakit cerita misteri memang sudah tidak diragukan lagi. Saya kehabisan kata-kata untuk menggambarkan bagaimana teliti dan cerdasnya YS menyusun dan membangun struktur cerita. Agak sulit menemukan flaw dalam plottingnya… hehehe… (percayalah, saya ini pembaca “jahat”, suka banget mencari “kelemahan” dalam buku bacaan :D )

Yang saya juga suka sejak buku awal adalah kedalaman setting sejarah yang diterakan di cerita. Dalam “Harta Berdarah” ini setting-nya adalah peristiwa pemberontakan di Rangkasbitung, di zaman seputar Douwes Dekker menjadi residen di sana. YS menempatkan setting sejarah ini sebagai pusat cerita dan bukan sekedar pelengkap. Ini yang membuat cerita menjadi lebih bernas dan berisi.

Oh ya, siapa tahu ada yang belum familiar dengan serial ini, serial ini selalu dilengkapi dengan informasi detil tentang sejarah atau setting. Jadi, sambil membaca ceritanya, pembaca bisa mengetahui latar belakang sejarahnya.

Di buku ini YS menggunakan pantun sebagai salah satu petunjuk penting. Buat saya ini menarik sekali. Selain membuat cerita terkesan vintage dan karenanya semakin misterius, pemakaian pantun saya yakin membuat pembaca (kecil) kenal salah satu kekayaan sastra kuno Indonesia ini.

Sekali lagi, saya kesulitan mencari kelemahan buku ini. “Kelemahannya”, mungkin, di kota saya, Pekanbaru, sulit menemukan serial ini di toko buku. Akhir-akhir ini ada sih Seri Misteri Favorit di toko buku tapi bukan judul terbaru.

Saya rekomendasikan buku ini untuk pembaca kecil di SD atau SMP. Ini cerita yang tidak hanya mengasyikkan tapi juga membuat pengetahuan kita tentang Indonesia bertambah. Eh, tapi, saya yakin, orang yang sudah bukan anak kecil lagi juga akan suka dengan buku ini deh!

***

Pebatuan, 3 Oktober 2019
@agnes_bemoe

Saya pernah mewawancarai Yovita Siswati tentang pengalamannya di bidang penulisan buku anak. hasi wawancaranya bisa dibaca di sini.

No comments:

Post a Comment