Follow Us @agnes_bemoe

Friday 8 June 2018

BAGAIMANA SAYA MENULIS PICTURE BOOK (TEKNIK MENULIS PICTURE BOOK)

Membantu Lulu, Tiga Ananda, 2017


Ada lebih daripada satu teknik menulis picture book (pictbook). Saya mengenal teknik penulisan pictbook yang akan saya uraikan ini ketika mengikuti pelatihan menulis pictbook oleh Ary Nilandari. Saya merasa cocok dengan cara itu jadi saya memakainya setiap kali hendak menulis pictbook.

Omong-omong, saya anggap pembaca sudah memahami batasan pictbook ya, sehingga tidak perlu saya jelaskan lagi. Secara umum, pictbook ditujukan bagi pembaca pemula (early reader) berusia 3 – 6 tahun. Pictbook biasanya menggunakan kalimat pendek dengan pilihan kata yang sederhana. Biarpun ‘minim kata’ bukan berarti pictbook minim cerita. Kepiawaian penulis merangkai cerita berpadu dengan keahlian illustrator menerjemahkan cerita ke dalam ilustrasi akan menjadikan sebuah pictbook enak dibaca.  
 
Titi Pemberani, Tiga Ananda, 2017
Oke, here we go. Inilah cara saya menyusun pictbook.

1.      Saya tuliskan ide menjadi cerita 300 – 500 kata. Pada proses ini saya tidak berpikir tentang ilustrasi. Murni saya hanya menuangkan cerita. Saya membutuhkan proses ini untuk menggali semua potensi setting yang bisa digunakan untuk ilustrasi. Proses ini juga membantu saya menumbuhkan feel cerita. Dannn… inilah sebabnya saya kurang begitu cocok dengan teknik langsung membagi halaman menjadi 16, 32, 48, misalnya, dan menuliskannya. Dengan teknik ini, saya kesulitan mengembangkan cerita.
2.      Saya bagi cerita di atas sesuai dengan jumlah halaman yang direncanakan, misalnya 32 halaman. Perhatikan bahwa biasanya jumlah halaman untuk pictbook adalah kelipatan 4; 16, 32, atau 48 halaman. Bagaimana cara membaginya? Mungkin ada teorinya, terus terang, saya tidak tahu. Tapi, saya pakai feeling saja. Mana yang terasanya cerita berganti, di situ saya penggal. Namun, jangan kawatir. Bagian memenggal ini sepertinya tidak terlalu rumit.
"Titi Bermain Lompat Tali", Tiga Ananda, 2017

3.      Kalau di Indonesia, sepertinya penulis yang merancang ilustrasi. Hal ini berbeda dengan di luar negeri, di mana ilustratorlah yang merancang ilustrasi sesuai dengan teks cerita yang mereka terima. Okelah, saya tidak membahas perbedaan ini. Yang mau saya katakan adalah, karena penulis yang merancang ilustrasinya, maka, setelah membagi ke dalam jumlah halaman yang direncanakan, saya mulai menyisir isi cerita. Bagian-bagian yang bisa dituangkan dalam bentuk ilustrasi akan saya hilangkan di bagian narasi dan saya pindahkan ke dalam usulan ilustrasi.
4.      Akan lebih baik lagi kalau proses ketiga di atas menjadi proses timbal balik antara penulis dan illustrator. Penulis memberikan amunisi berupa kekayaan setting cerita (di sinilah proses satu di atas sangat berperan) sementara illustrator menerjemahkannya ke dalam bentuk gambar.
5.      Proses ini selesai kalau penulis, illustrator, dan editor sudah sama-sama sepakat dengan hasilnya.  
 
"Hujan! Hujan! Hujaaan!", Gramedia Pustaka Utama, 2014
Baiklah, berikut ini saya berikan contohnya, semoga membantu. Contoh saya ambil dari pictbook saya yang berjudul “Lila Mencari Tetes Air Hujan” yang ada di kumpulan pictbook “Hujan! Hujan! Hujaaan!”
 
Teks awal (script) naskah cerita "Lila Mencari Tetes Air Hujan"
Ini adalah teks awal cerita “Lila Mencari Tetes Air Hujan”, sebuah cerita 500 kata. Biarpun tidak digunakan semua (berupa draft) teks ini saya tulis lengkap, rapi, dan tertib bahasa, seolah-olah inilah yang akan ditampilkan di buku. Penulisannya yang baik akan sangat membantu menumbuhkan imajinasi yang tepat dan segar. Itu kalau saya sih.

Ini adalah bagian yang sama namun sudah diterjemahkan ke dalam ilustrasi. Perhatikan jumlah kata yang menyusut. Serta, perhatikan juga bahwa setiap gambar dalam ilustrasi itu mengandung cerita. Lila di ilustrasi ini menunjukkan ekspresi tertentu. Di luar hujan deras. 
 
Ilustrasi "Lila Mencari Tetes Air Hujan" oleh Clay Illustration

Demikianlah cara saya menyusun pictbook. Semoga membantu ya. Oh ya, cara ini juga saya gunakan waktu saya menyusun “Serial Titi”, seri bacaan untuk pembaca pemula yang diterbitkan oleh Tiga Ananda di tahun 2017 lalu. Sudah baca kan?

Baiklah, selanjutnya adalah pertanyaan untuk Giveaway! Yeay!


“Sebutkan satu judul pictbook yang sangat berkesan buat Anda dan sebutkan mengapa itu membuat Anda terkesan!”

·         Tuliskan jawabannya di kolom komentar di bawah artikel ini
·         Share artikel ini ke facebook dan atau twitter
·         Mention 3 teman TERMASUK SAYA
·         Saya menghargai sekali kalau Anda juga mau menjadi teman saya di facebook dan follow twitter serta Instagram saya.
·         Akan dipilih SATU pemenang secara acak untuk hari ini
·         Peserta yang mengikuti giveaway hari ini berhak menjadi pemenang untuk kategori umum di akhir periode giveaway
·         Mohon tidak menuliskan hal lain selain jawaban giveaway di kolom komentar dan mohon tidak membuka perdebatan apapun
·         Terima kasih. Let’s have fun!


9 Juni 2018
Pace e Bene,
Agnes Bemoe

5 comments:

  1. Terima kasih ilmunya... Saya sedang belajar menulis pictbook. Info ini sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  2. terimakasih untuk ilmunya

    ReplyDelete
  3. terimakasih ilmunya, berkah selalu

    ReplyDelete