Follow Us @agnes_bemoe

Monday 4 June 2018

BOOK THROUGH MY EYES [BTME]: Mengikuti Perjalanan Bathin Herr Hesse



Berita Aneh dari Bintang Lain
Hermann Hesse
Penerbit BukuKatta

Jujur nih, saya kurang begitu nyambung dengan tulisan pengarang-pengarang besar Jerman. Saya baca tulisan-tulisan mereka pertama kali waktu kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman di IKIP Yogyakarta. Saya respek pada karya dan pesannya tapi kewalahan dengan kalimat-kalimat panjang beranak pinak. Satu-satunya pengarang Jerman yang cocok buat saya adalah Wolfgang Borchert. Menurut saya, cerita Herr Borchert masih bisa diikuti. Apalagi, saya suka (waktu itu) atmosfer gelap yang tertekan yang disampaikan Borchert di cerita-ceritanya (misalnya di Die Kuechenuhr)

Nah, melihat ada terjemahan Hermann Hesse, saya mau mencoba peruntungan saya dengan pengarang yang satu ini.

Membaca kumpulan cerpen ini adalah membaca perjalanan bathin seseorang. Perjalanan itu tidak selalu dengan rute yang gamblang. Lebih seringnya pembaca diajak ikut serta ke nowhere land dengan segala ketidakjelasan dan ketidakpastian. Tidak ada pengajaran, tidak ada keputusan benar-salah, tidak ada penghakiman. Silahkan kunyah sesuai dengan perjalananmu sendiri, atau, tinggalkan.

Itulah kesimpulan yang saya ambil setelah -dengan susah payah- menyelesaikan kedelapan cerpen Herman Hesse.

Btw, membaca bagian Pengantar, saya mengetahui bahwa kumpulan cerpen ini diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya. Bersyukur dan berterima kasih ada yang mau bersusah payah memerjemahkannya. Namun, terbersit juga keinginan untuk membacanya dalam bahasa aslinya. Saya ingin tahu, apakah saya masih mabok dengan bahasa Jerman yang panjang berbelit-belit.

Terjemahannya sendiri lumayan, menurut saya. Tidak mudah menerjemahkan karya sastra karena tidak hanya masalah interpretasi makna tapi juga keindahan pilihan kata dan gaya seorang penulis harus tetap diperhatikan.

Yang menjadi kritik negatif saya adalah pencetakannya. Buku ini dicetak di atas kertas yang biasa untuk koran (apa namanya ya?). Sangat tipis dan sangat mudah koyak. Cetakan huruf di atasnya pun kurang rapi. Buat saya yang membeli buku untuk disimpan, kualitas pencetakan seperti ini tidak cocok. Tapi, mau disumbangkan pun, tak tega... hehehe....

Di atas segalanya, sangat salut dengan usaha penerbit menyebarluaskan karya-karya penulis besar dunia. Di mana banyak buku yang cenderung religius-artifisial, buku ini adalah oase yang menyegarkan. (db)

No comments:

Post a Comment