Follow Us @agnes_bemoe

Monday 7 April 2014

BOOK THROUGH MY EYES [BTME]: (BABY) MOMMY GOKIL

Judul Buku : Baby Gokil
Penulis : Yovita Rini Siswati
Penyunting : Flo
Ilustrator : Teguh Adimarta
Penerbit : Gradien Mediatama
Genre : Non Fiksi – Komedi




Balita yang tidak bisa diam, banyak tanya, banyak “bereksperimen”, melakukan “kenakalan” itu rasanya lumrah. Saking lumrahnya, para ibu luput melihat hal itu sebagai fase “gokil” dalam arti fun dan menyenangkan.

Sebagai pembaca, saya pertama kali menunjuk hidung saya sendiri. Saya dulu merawat keponakan berumur 2 tahun bernama Edo. Membaca kisah-kisah baby Nitya saya seperti ditarik ke masa duapuluh lima tahunan yang lalu. Banyak sekali “kenakalan” yang mirip.

Contohnya peristiwa Nitya di gereja.

Dulu, kalau Edo berteriak-teriak dengan ributnya, omanya selalu bilang: “Stop! Stop! Sakit kupingku!” sambil menempelkan kedua tangannya menutupi telinga. Suatu hari, kami ke gereja. Entah bacaan Injilnya apa, yang jelas saat itu romo berkotbah dengan penuh semangat. Suaranya membahana kemana-mana. Bisa tebak kejadian berikutnya kan? Edo, lari ke tengah gereja mendekati altar, sambil teriak: “Top! Top! Tatit tupintuuu!” Saya dan omanya Edo langsung kabur sambil menyambar anak itu!

Waktu itu tak terpikir sama sekali bahwa fase balita adalah sesuatu yang istimewa (dan boro-boro membuatnya jadi tulisan!) Oleh karenanya, pagi-pagi saya sudah mau angkat jempol untuk asisten dan juru tik baby Nitya, yaitu Yovita Rini Siswati, ibu si baby gokil ini.
Saya sangat menikmati kelucuan, keusilan, kenekatan, si baby gokil Nitya. Tidak perlu saya jelaskan bahwa saya baca sampai ngakak dengan jeleknya ketika membaca ini:



Gue: Neurons are grey cells in our brain that help us think. Neuron itu sel-sel kelabu di otak yang membantu kita berpikir. 
Nitya: They work all the time?
Gue: Of course, donk. Kalau neuron kita berhenti kerja, kita enggak bisa mikir kan?
Nitya: (sambil merenung) So, Mama… when you are being silly, it means that your neuron is on vacation?

Gue mengangguk hikmat. Sontoloyo.

Belum lagi di bagian Nitya dengan pertanyaan-pertanyaan “aneh bin ajaib”nya atau kesukaannya pada hal-hal mengerikan semacam reptil dan extreme sport. Sampai geleng-geleng kepala sambil terkikik membacanya. Sekali lagi yang harus tegaskan, pertebal, dan garis bawahi bahwa saya luar biasa terhibur dengan buku ini.

Tapi, dasar saya ini tipe-nya suka taking something much too seriously. Buku ini bukan buku parenting tapi saya mendapat banyak hal terkait parenting di sini.

Setelah membaca buku ini saya merenung sendiri. Berapa banyak ibu yang bisa melihat masa eksplorasi anak sebagai hal yang menyenangkan? Berapa yang melihat itu sebagai kenakalan yang menjengkelkan? Berapa ibu yang menganggap pertanyaan-pertanyaan anak adalah “ajaib”? Berapa yang menganggap itu menyebalkan? Berapa ibu yang membiarkan anak menikmati masa kanak-kanaknya “in his/her very gokil way”? Berapa yang buru-buru menjejali balitanya dengan hapalan huruf dan angka karena takut dipermalukan oleh seorang “anak bodoh”? Berapa ibu yang merasa mendapat energi lebih ketika repot mengurusi keperluan anaknya? Berapa yang merasa terbebani oleh kelelahan fisik dan mental dan memilih marah untuk melampiaskannya?

Berdasarkan pemikiran itu, menurut saya yang “gokil” bukan baby Nitya, tetapi ibunya. Kelihatan sekali ibunya memberi ruang seluas-luasnya pada Nitya menjadi Nitya. Ibunya “hanya” mem-back up dengan pengertian, perhatian, dan kasih sayang.

Berdasarkan pemikiran itu juga saya sangat menyarankan agar ibu-ibu muda atau calon ibu untuk membaca buku ini. Buku ini adalah bukti bahwa anak yang life-ready adalah yang menikmati dan terpuaskan kebutuhan masa kanak-kanaknya: bermain, berkhayal, bereksplorasi, bersosialisasi, dll. Sebaliknya, berhenti memanipulasi diri sendiri dengan mengatakan bahwa anak yang “kecil-kecil pandai baca”, “kecil-kecil pandai menghafal 1 buku tebal berbahasa asing”, atau “minum susu ABC” adalah anak yang potensial sukses. Wake up!

Untuk yang bukan ibu-ibu? Buku ini tetap worth it. Sama seperti saya, anda pasti teringat kegokilan anak, kemenakan, cucu, atau anda sendiri sambil membaca buku ini. And that was a lot of fun!
***


Pekanbaru, 8 April 2014
Agnes Bemoe

4 comments:

  1. Bisa jadi ide cerita yang keren juga nih mbak Agnes .... hehhehehhehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... buat ceritanya, mbak Astri...

      Btw, matur nuwun, dah mampir... :)

      Delete
  2. aku sukaaa... udah aku share paragraf terakhir itu! lovely! jempol buat Yovita siswati!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kalo sukaaaaa.... iya, udah baca share-nya juga... hehehe... ikutan ngejempolin Yovita Siswati :D

      Delete