Follow Us @agnes_bemoe

Sunday 23 June 2013

DENGAN MENGELUH DAN MERENGEK, BISAKAH?

Entah kenapa, saya lagi terganggu banget dengan postingan (di grup) atau status di media sosial dari beberapa penulis yang isinya full rengekan dan keluhan.

  • Enggak ada waktu
  • Sibuk ngurus anak
  • Cuma punya HP (hellow? Cuma??). Eh, malah ada yang pernah ngeluh karena cuma pake kompie dan bukan leppie... *pingsan deh!
  • Warnet jauh
  • ...
  • ...
  • ...
Seharusnya sih saya ndak usah peduli. Nah ya itu, entah kenapa saya tergoda untuk peduli. Paling tidak, dari itu saya mau membangun pondasi untuk saya sendiri :p

Menurut saya, masalah biasanya dihadapi dengan dua cara: FIGHT atau FLY. Kelihatannya ada yang memilih jalan lari dari masalah, kemudian membangun setinggi-tingginya tembok pembenaran berupa keluhan dan rengekan. Lebih gampang, tinggal tunjuk hidung ke pihak lain sebagai penyebab. Dan dengan demikian, kita terbebas dari tanggung jawab atas kegagalan kita. So typical! *sigh

Yang membuat saya lebih heran lagi, ternyata status mapun postingan itu malah mendapat approval! Banyak 'elusan', 'puk-pukan', dan lain-lain. Yang jelas, tidak ada koreksi sama sekali. (Mungkin segan ya...)

Amboi! Teringat beberapa ajang cari bakat atau kompetisi di stasiun televisi. Semakin "menderita" kisah hidup si calon artis, semakin banyak SMS yang dia dapatkan.Semakin dia mewek-mewek, semakin deras pujian yang didapatkan. Hadooh!

Apa iya mentalitas seperti ini yang mau dipupuk?

Di sisi lain, saya punya kenalan beberapa penulis. Saya sering stalking di facebook mereka. Ups! Ngaku! Mengapa? Karena setiap kali membaca status yang mereka tulis energi positif saya seperti charging.

Isi status atau postingan mereka biasanya:
  1. Kegiatan sehubungan dengan kepenulisan (buku terbit, ikut seminar, atau malah jadi pembicara, dll)
  2. Ide
  3. Tanggapan atas isyu
  4. Sering malah isinya adalah humor yang segar.
Intinya, jauuuuuuuuuuuhhhhhhhh..... sekali dari mengeluh dan merengek! Dan penulis-penulis yang saya maksud di atas itu malah sudah bejibun bukunya, sudah wara-wiri jadi pemateri, pokoknya tinggi di atas awan!

Sempat terpikir, apakah di awal perjalanan mereka, mereka juga perengek dan pengeluh ya? Sepertinya kok TIDAK. Hlo, kok saya seyakin itu? Iya sih, pasti ada saat mereka mengeluh. Tapi, mengeluh dalam porsi yang wajar di tempat yang tepat, kayaknya. Berbeda dengan litani keluhan dan rengekan yang diumbar kemana-mana.

Saya yakin, mbak-mbak penulis yang saya stalker-i itu lebih memilih FIGHT ketimbang merengek. Kalau tidak, sulit rasanya menumbangkan batu karang tantangan di dunia kepenulisan. Bener nggak sih, embak-embak? Hehehe...


Well, yang mbaca mungkin mbathin: alah! sok! memangnya dia siapa? nggak pernah ngeluh? sudah hebat? huh!! --> Gak papa, I got that a lot! :p Yang penting, tulisan ini mau saya jadikan reminder buat saya sendiri. Ke depan, puasti ada banyak sekali masalah. Sejauh yang bisa saya usahakan, saya mending memilih FIGHT.

See ya!

Pekanbaru, 23 Juni 2013
Agnes Bemoe

2 comments:

  1. Setuju nih...
    di status jangan berisi keluhan../ rengekan, cuma mempertontonkan kelemahan kita....

    salam kenal.. :)
    Keep spirit...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak Nova, salam kenal juga ya...
      Bener banget, lebih baik mengisi status dengan yang positif-positif :)

      Delete