Penulis : Virginia Kroll
Ilustrator : Xiaojun Li
Penerbit : Shen’s Books, Walnut Creek, California (Printed in China)
Jenis : Fiksi Anak
Melihat buku ini pertama kali, saya tertarik dengan tokohnya yang seekor anjing. Setelah membacanya, saya jadi lebih tertarik lagi. Buku ternyata bercerita tentang bencana, tsunami, tepatnya.
Tak seorang pun dari keluarga Dinakaran yang menyangka tsunami akan datang. Tidak juga sang ayah yang seorang nelayan. Tapi, anjing mereka, Selvakumar, sudah tahu. Selvakumar knew better.
Ketika tsunami benar-benar datang, Dinakaran tertinggal. Ia berpikir untuk berlindung di rumah saja. Namun, si anjing melarang. Ia memaksa Dinakaran untuk lari ke bukit.
Akhirnya memang Dinakaran dan keluarganya selamat. Semua itu berkat ketajaman insting Selvakumar.
Ini sebenarnya cerita yang mengharukan. Tapi jauh dari kesan victimisme. Titik beratnya adalah ke’anjingan’ Selvakumar dan ke’manusiawian’ keluarga Dinakaran.
Buku ini semakin menarik karena cara bercerita Virginia Kroll. Bahasanya lugas tapi indah. Pengulangan “Selvakumar knew better” pada beberapa bagian cerita membuat cerita ini seperti gelombang yang membuat pembacanya berayun-ayun.
Yang juga spektakuler dalam buku ini adalah ilustrasinya. Sebagai pembaca, saya sangat menikmati ilustrasi di dalam buku ini. Saya berhenti cukup lama di halaman yang menggambarkan bagaimana air laut berwarna hijau toska melalap gedung-gedung beratap merah marun. Langit biru gelap dengan percik-percik ombak keputihan. Saya merasakan ada banyak emosi di sana.
Yang membuat saya terhenyak, cerita ini ternyata diambil dari sebuah kisah nyata. Indonesia juga pernah babak belur dihajar tsunami. Namun, sepengetahuan saya, belum ada cerita (anak) ditulis tentang itu.
Sebagai cerita, buku ini sangat terhubung dengan kondisi yang dialami oleh anak-anak (termasuk anak-anak Indonesia). Oleh karenanya, saya merekomendasikan buku ini pada orang tua, guru, atau pembimbing anak lainnya. Buku ini menawarkan cerita yang indah dari sebuah bencana.
Pekanbaru, 3 Juni 2013
Agnes Bemoe
No comments:
Post a Comment