Follow Us @agnes_bemoe

Thursday, 22 April 2010

MEMBANGUN JEJARING DALAM DUNIA PENDIDIKAN

LATAR BELAKANG:
Perubahan merupakan hal yang tak bisa dihindari. Ini sebenarnya sudah diramalkan jauh-jauh hari sebelum millennium ini berganti. Tahun 70-an Alfvin Tofler mengingatkan kita semua bahwa akan terjadi perubahan-perubahan besar yang akan mempengaruhi dan mewarnai perobahan pola dan tata cara kehidupan manusia akibat kemajuan teknologi. Tahun 80-an John Naisbitt dan istrinya Patricia Aburdene mengingatkan bahwa dunia sedang berubah dari “masyarakat industri” ke “masyarakat informasi”. Oleh karenanya keduanya menganjurkan agar kita melakukan pembentukan kembali perusahaan agar dapat hidup sesuai dengan lingkungan dan zaman informasi.

Perubahan di atas memberikan sejumlah besar peluang dan juga bersamaan dengan itu ancaman persaingan yang lebih tajam. Dalam situasi ini, menurut Alvin Tofler, hanya perusahaan atau organisasi yang mampu beradaptasi (adaptive organization) saja yang akan “survive”. Ciri khas pola persaingan saat ini adalah: 1) Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan dan kebijakan, 2) Perang kualitas (war of quality).
Oleh karenanya strategi manajemen pun harus diarahkan agar mampu menciptakan hasil yang mempunyai “competitive advantages” (nilai atau manfaat lebih dalam persaingan)

PEMBENTUKAN NETWORK ORGANIZATION
Pembentukan network organization merupakan salah satu jawaban dari kebutuhan organisasi untuk berubah sesuai tuntutan jaman. Secara mendasar network organization meliputi network internal dan network eksternal.

Network eksternal memiliki beberapa bentuk kerja sama, seperti network proyek, perjanjian lisensi dan royalty, franchising, kerja sama dengan supplier, vendor, maupun konsultan, dan bentuk-bentuk joint venture lainnya. Sedangankan Network internal bercirikan “flat” dan mengijinkan adanya keterbukaan. Network internal dapat dibentuk dalam organisasi yang tidak terlalu terpaku pada hirarki. Selain itu, strategi yang mendasari terbentuknya struktur tersebut haruslah fleksibel dan memiliki suatu contigency plans tersendiri untuk mengantisipasi ketidakpastian masa depan.

Internal network yang berkualitas membutuhkan komunikasi, baik vertical, horizontal, dan lateral, yang efektif dan efisien. Selain itu, untuk menjawab tantangan masa depan, organisasi harus memiliki visi yang jelas. Dalam hal ini kepemimpinan sangat diperlukan, terutama dalam mendistribusikan visi organisasi, menjalankan fungsi sebagai agen perubahan, dan sebagai service provider.

DUNIA PENDIDIKAN DALAM TANTANGAN
Apa yang dihadapi oleh dunia bisnis berlaku juga di dunia pendidikan melalui lembaga pendidikan. Pendidikan juga dituntut sanggup bersaing di arena yang tidak ramah, penuh tantangan dan tuntutan.
Ada 3 tuntutan dunia pendidikan:
1) Kualitas,
2) Harga,
3) Pelayanan ramah, cepat, dan akurat.

Dalam dunia yang semakin mengglobal, muncul fenomena persaingan yang semakin global. Bersamaan dengan itu muncul juga kerja sama atau aliansi strategis yang mengglobal juga. Kerja sama bertujuan untuk memperkecil resiko kegagalan.

Hammel dan Prabalad (1994)berkata, “Dampak terpenting dari terciptanya perdagangan bebas dunia (baca over-competitive) adalah semakin globalnya pasar barang dan jasa. Dalam pasar global, tidak hanya persaingan menjadi semakin ketat, tetapi juga ketidakpastian dan kompleksitas semakin meningkat. Dengan demikian resiko kegagalan perusahaan di pasar global pun akan meningkat pula”. Penilaian ini juga ditujukan kepada organisasi/institusi pendidikan.

PENGERTIAN “NETWORK” ATAU “NETWORKING”
Definisi “network” dalam sosiologi menurut Subandono, dalam tulisannya “Network Organization: Kajian Aspek Sumber Daya Manusia” (1995:34), adalah kaitan (linkage) antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok yang berkomunikasi (communicate), berinteraksi (interact), berbicara satu sama lain (speak), berbagi satu sama lain tentang ide-ide (sharing ideals), informasi (informations) atau sumber daya (resources). Sedangkan pengertian mengembangkan jejaring (networking) menurut Dianne Darling dalam bukunya “Networking for Career Success” (seperti dikutip Human Capital, 2006:46), adalah seni membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan.

Yang paling penting adalah bahwa dalam proses menuju dan menciptakan “network” tersebut hendaknya ada komunikasi yang menciptakan saling keterkaitan (linkage) antara satu dengan yang lainnya atau dengan kelompoknya (cluster) atau antar kelompok. Jadi, yang paling menentukan dalam “networking environment” adalah “communication”. Dengan kata lain, berkomunikasi (communicating) atau lebih luasnya lagi berinteraksi (inter-acting) adalah kunci keberhasilan dan lancarnya networking tersebut.

Reputasi dan kepercayaan sangat penting dalam jejaring. Reputasi dibangun melalui sikap efektif, bekerja baik, ketulusan, dan tahu menghormati orang lain. Eksekutif (pimpinan) harus sadar akan pentingnya komunikasi dan interaksi. Sadar bahwa, komunikasi dan interaksi tersebut tidaklah tumbuh dan langsung berjalan begitu saja. Merekalah yang bertanggung jawab untuk merancang (design) struktur organisasi sedemikian rupa agar memberikan jalan dan kesmpatan untuk berkomunikasi (way and opportunity to communicate).

NETWORK DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Network dalam dunia pendidikan juga dapat dikaji dari segi internal dan eksternal. Dari segi internal misalnya hubungan
(a) antar yayasan dalam suatu majelis,
(b) antar sekolah dalam satu yayasan,
(c) antar warga dalam satu sekolah.

Sedangkan network eksternal misalnya:
(a) sekolah/yayasan swasta dengan Pemerintah/Dinas Pendidikan,
(b) sekolah/yayasan swasta dengan sekolah negeri/swasta lainnya,
(c) sekolah/yayasan swasta dengan perguruan tinggi, baik negeri atau swasta,
(d) sekolah/yayasan swasta dengan media massa/cetak,
(e) sekolah/yayasan dengan rumah sakit/klinik, dengan kepolisian, dengan komunitas RT, dengan alumni, dengan penerbit, dsb.

Pertimbangan dasar atau motivasi seseorang atau organisasi membangun jejaring adalah: kesadaran akan kebutuhan kerja sama atau dengan kata lain kesadaran akan kekurangan pribadi dalam pencapaian tujuan sendiri atau bersama. Apabila proses pengembangan baik, maka akan menghasilkan sinergitas organisasi.

BAGAIMANA MEMBANGUN JEJARING
Untuk memulainya:
1. Mulailah membuat daftar teman, kolega kerja, anggota keluarga.
2. Mulailah membangun komunikasi
3. Yang paling penting: bangunlah kepercayaan.
4. Kartu nama, nomor telpon/HP, website, dll. adalah sarananya
5. Jejaring dapat juga dibangun dengan orang yang sama sekali tidak dikenal atau tidak dikenal, misalnya ketika bertemu di pesawat, bis, bandara, dst. Ketika anda berkomunikasi, anda telah menyelesaikan salah satu langkah penting dalam membangun jejaring.

Berikut cara membangun jejaring menurut Human Capital (2006:46-47):
1. Tetapkan tujuan.
a. Tetapkan tujuan penting untuk mengetahui apa yang ingin diraih
b. Buatlah tujuan dengan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timed)
c. Terbuka terhadap peluang yang muncul tiba-tiba yang bukan merupakan fokus rencana atau tujuan. Yang penting bangunlah jejaring dengan strategi yang disengaja atau tidak

2. Pengelompokan yang spesifik: mulailah mengelompokkan mereka secara spesifik, misalnya jejaring tetangga, alumni, jejaring bisnis, dst. Gali informasi lebih jauh melalui mereka. Dalam menyusun data jejaring perhatikan 3 hal berikut:
a. Bersikap bijak dalam 3 hal: politik, agama, dan gender. Berhati-hati, dan hindari sikap mengasingkan orang.
b. Fokus pada kualitas.
c. Peliharalah informasi jejaring agar tetap terorganisasi dengan baik, khususnya yang paling mutakhir.

3. Evaluasi kontak anda. Berikut adalah beberapa kriteria penialain kontak anda:
a. Seberapa mudah orang tersebut dihubungi?
b. Akankah ia menelpon balik dengan segera (dalam tempo 48 jam)?
c. Apakah saya diperlakukan dengan hormat, sopan; apakah saya merasa nyaman?
d. Apakah yang saya peroleh darinya: umpan balik yang sangat berharga atau kritikan?
e. Apakah pengetahuan dan keahliannya berguna untuk saya?
f. Apakah ia mempunyai akses terhadap orang lain yang bisa membantu saya?
g. Apakah yang dapat saya berikan kembali? Adakah seseorang yang bisa saya kenalkan dengannya?

4. Ada 3 cara mengelola orang dalam jejaring yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan nilai Anda:
a. Berpikir realistis tentang kualitas kontak anda: fokus kepedulian terhadap hubungan strategik dan terbatas pada yang bagus saja lebih baik daripada orang dalam basis data yang besar namun tidak memberikan kontribusi positif.
b. Lepaskan hubungan satu arah: kita mengetahui siapa saja orang yang menghubungi kita, kapan merasa perlu saja. Tetapkan batas toleransi Anda terhadap orang-orang ini dan berapa lama orang ini perlu dipertahankan.
c. Tangani hubungan tidak sehat dengan hati-hati. Berkomunikasilah secara positif dan produktif dengan mereka, dan batasi pengaruh negatifnya, atau hanya pada saat benar-benar dibutuhkan.

Keberhasilan suatu organisasi menurut Wibowo S.S. dalam tulisannya “Tiga Pilihan Orientasi Menuju Efektivitas Komunikasi Organisasi” (1996:30), akan menciptakan peristiwa komunikasi yang efektif, termasuk di sini peran besar jejaring, akan membawa dampak pada kinerja dan performa organisasi itu secara keseluruhan dalam memberikan manfaat dan kepuasan baik menyangkut publik internal (shareholder) maupun publik eksternal (stakeholder). Bila ditanya: Untuk kepentingan siapa sekolah membangun jejaring? Jawaban yang tepat dan spesifik untuk itu adalah untuk kemajuan murid kita.


Pekanbaru, 23 April 2010
Disarikan dari Tulisan dengan judul yang sama oleh Patrice, Pemandu Program Pelatihan & Pengembangan SDM pada Yayasan Pendidikan Kalimantan (Yayasan Kongregasi Murid-Murid Tuhan) Pontianak.
Sumber: Educare, Nomor 3/IV/Juni 2007

No comments:

Post a Comment