Buku #10
2 Maret 2021
Creepy Case Club 4: Kasus Pohon Pemanggil
Penulis: Rizal Iwan
Ilustrator: Vanessa Josephine
Editor: Pradhika Bestari
Penerbit: Penerbit Kiddo
Chapter Book (Middle
Grade)
e-book
Tiga sahabat Vedi, Namira, dan Jani berlibur di desa kecil di Bogor, desa tempat tinggal Om Safran, ayah Vedi. Awalnya mereka hanya ingin menghabiskan waktu bermain game. Alih-alih asyik main game mereka terlibat dalam suatu kasus aneh.
Diawali dengan terlihatnya seorang perempuan berambut panjang bertampang
sedih di dekat pohon tua di halaman rumah Om Safran. Vedi yang melihatnya.
Lalu, suara-suara dari pohon itu yang memanggil nama Vedi. Lalu, ada bayangan
di jendela. Lagi-lagi Vedi yang melihatnya. Terakhir, Vedi sendiri hilang.
Lenyap. Tak ada jejaknya. Hilangnya Vedi ini menyusul hilangnya Gili, seorang anak
desa Weningsari. Berusaha menemukan Vedi, Namira dan Jani mengalami pelbagai
keanehan dan (ya, terus terang) keseraman tersendiri.
Pertama-tama, ini ceritanya seru banget. Super seru! Cerita
kelihatan dirangkai dengan sedemikian rupa sehingga pembaca sulit untuk tidak
segera membalik ke halaman berikutnya untuk tahu bagaimana kelanjutannya. Cliffhanger yang dibuat oleh penulis di
setiap bab harus saya akui keren banget.
Namun, bagian paling bagus buku ini adalah pendekatannya
terhadap konsep ‘hantu’, ‘mistis’, atau ‘dunia lain’. Penulis berangkat dari
pandangan umum (tradisional) masyarakat Indonesia namun kemudian memberikan
penyelesaian dengan konsep yang lebih universal (tepatkah istilah ini?). Dan
saya bersyukur sekali dengan pilihan penulis ini. Hantu, katakanlah begitu,
tidak harus berupa hasil baik-buruk perbuatannya di masa hidupnya, tidak harus secara
fisik mengerikan dan menjijikkan, tidak harus tentang moral atau agama, atau stereotype lainnya. Kita bisa berkenalan
dengan zat dari dimensi lain dengan cara yang lebih ‘menyenangkan’ dan ‘masuk
akal’ (saya buat dalam tanda kutip lebih karena akal kita yang terkadang belum
mampu memahami konsep adanya dimensi lain selain kehidupan tiga dimensi kita).
Karena pendekatannya yang lebih cerdas dan universal ini,
buku ini cocok dibaca oleh anak-anak. Jujur, saya termasuk yang tak setuju
kalau anak-anak membaca buku atau menonton tayangan mistis. Ini karena sejauh
ini lebih banyak tayangan/sinetron hantu di tv yang –maaf- dangkal dan sama
sekali tidak mencerdaskan. Novel ini berbeda sekali. Di sini anak-anak belajar
tentang lapisan alam atau dimensi alam. Novel ini bisa menjadi sarana bagi
anak-anak untuk menikmati cerita-cerita menegangkan tanpa kehilangan
kemampuannya untuk berpikir cerdas dan kritis.
Yang juga super menarik dari buku ini adalah tebaran
pengetahuan tentang berbagai hal; keterkaitan antar pohon, tulisan Hieroglif,
sampai ke rasi bintang. Ini, menurut saya, mengantarkan pembacanya pada
pengetahuan yang paling penting, yaitu mencintai bumi, alam, dan kehidupan.
Ilustrasi karya Vanessa Josephine
Yang juga wajib disebut karena kerennya adalah ilustrasinya. Satu halaman ilustrasi di bagian awal cerita ini nonjok banget! Perhatikan detailnya. Perhatikan juga penggunakan B&W yang menciptakan nuansa mistis. Angkat topi buat ilustratornya! Sayangnya, ilustrasi yang satu halaman hanya satu itu. Selebihnya adalah thumbnail, yang –tidak buruk- tapi terlalu kecil untuk dinikmati… hehehe….
Saya rekomendasikan buku ini buat para pembaca cilik usia 9 –
13 tahun atau yang sudah mampu membaca chapter
book. Percayalah, kalian akan mengalami suatu petualangan yang seru;
tegang, tapi ada kocaknya juga, tapi bikin takut, tapi menyenangkan!
P.S, saya jarang beri bintang… hehehe… untuk novel ini 5 out
of 5 *****
***
Pebatuan, 4 Maret
2021
@agnes_bemoe
FORD TECHNICAL AND ANCIENT Ecosport
ReplyDeleteFor titanium pipe example, for instance, if pure titanium earrings I titanium wallet want a titanium blue casino to win big, I should have titanium keychain made my bet in virtual reality, which has the potential to