Follow Us @agnes_bemoe

Sunday 18 November 2018

Apa Kata Neko tentang Renny Yaniar? - Menimba Inspirasi dari Penulis Cerita Anak, Renny Yaniar


Teman-teman tahu buku saya yang judulnya “Hujan! Hujan! Hujaaan!”? Nah, buku saya itu sebenarnya terinspirasi dari sebuah buku berjudul “9 Dongeng Indah Musim Gugur” karya Renny Yaniar. Silakan baca Behind The Scene "Hujan! Hujan! Hujaaan!"

Nah, saya beruntung berkenalan dengan penulis hebat ini di facebook. Mbak Renny ternyata ramah dan welcome dengan penulis pemula semacam saya. Dalam rangka menyambut website baru saya (iya, seharusnya tulisan ini turun beberapa bulan yll. Namun, permasalahan ini itu termasuk di laptop membuat saya harus menundanya. Maaf beribu maaf.) saya mewawancarai penulis dengan ratusan karya ini, Renny Yaniar. Berikut hasil ‘perbincangan’ kami:



Buku Mbak Renny sudah ratusan. Masih ingat buku yang terbit pertama?
Buku pertama saya adalah lima buku seri lingkungan hidup yang terbit di tahun 2000.
1. Planet Biru yang Bersedih
2. Sepotong Laut & Sepotong Hutan
3. Katak yang Pemberani
4. Tempat Singgah Para Burung
5. Paman Daur Ulang

Dari ratusan buku itu adakah satu yang paling istimewa?
Buku saya ada 150, ditambah ratusan cerpen, dongeng, komik, cergam di berbagai majalah.

Sebenarnya semua saya suka tapi yang berkesan adalah Lautan Susu Coklat, yang terbit tahun 2001 mendapat juara pertama Adikarya IKAPI tahun 2002.



Bagaimana ritual menulis Mbak Renny?
Tidak ada yang khusus. Waktu saya masih bekerja, saya menulis hari Sabtu atau Minggu. Saya resign tahun 2016 karena tidak punya kesempatan menulis buku, padahal itu hobi yang menyenangkan.

Tetapi setelah di rumah saya lebih banyak belajar menggambar dan membaca. Saya malah kurang menulis, kecuali menyelesaikan deadline-deadline yang saya sepakati dengan penerbit.
Dua tahun ini saya cukup pasif, kalaupun ada buku yang dibuat karena ada tawaran.
Tahun ini mudah-mudahan saya bisa menulis lebih banyak.

Dari mana biasanya menggali ide?
Apa pun bisa menjadi ide. Melihat atau mendengar sesuatu jadi ide. Tapi kadang lupa karena terlalu banyak



Seberapa penting seorang penulis memiliki attitude?
Seorang penulis perlu punya sikap yang baik. Saya bicara tentang penulis cerita atau buku anak.
Baik di sini jujur, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain. Jujur artinya dia membuat karya sendiri dengan segala prosesnya. Dia tidak mem-plagiat karya orang lain.
Bertanggung jawab artinya bisa memenuhi deadline yang sudah ditetapkan.
Walaupun biasanya sebagai penulis buku, kita bisa lebih leluasa untuk mengatur deadline, kita perlu terus berkomunikasi dengan editor dan ilustrator tentang perkembangan pekerjaan menulis tersebut.
Ada kalanya saya juga merasa stuck saat menulis, sehingga tidak bisa memenuhi deadline. Saya biasanya menawar waktu deadline dan berusaha menyelesaikan.
Jadi berkomunikasi itu penting.



Ceritakan sedikit tentang “Rumah Riang”
Asal mulanya di tahun 2000. Di tempat terpencil ada guru yang saya kirimi 5 buku pertama saya, kemudian buku itu difotokopi orang sekampung katanya. Dan sejak itu saya menyisihkan penghasilan saya dan menyumbangkan buku-buku ke yang membutuhkan.
Enam tahun kemudian saya membuat Rumah Riang.
Sekarang Rumah Riang sudah berjalan 11 tahun. Walau kadang tersendat, tetap jalan.

Dari tahun 2000 selama 6 tahun saya hanya kirim-kirim buku.

Tahun 2006 menyumbangkan 1000 buku, juga terbitkan buku gratis.
Sekarang buku gratis Rumah Riang atau 13 judul.

Tapi buku yang dikirim bukan cuma buku Rumah Riang. Ada buku yang dibeli, buku sumbangan penulis, dll

Kembali ke bulan November 2006, terpikir memberi nama kegiatan berbagi buku. Yaitu Rumah Riang.


Dari tahun 2000-2006 saya menyisihkan uang untuk membeli buku dan disumbangkan. Buku uang dibeli banyak, dan saya merasa harga buku semakin mahal, maka saya cetak buku gratis pertama. Jadi biar ingat, saya kasih nama kegiatan itu Rumah Riang.

Riang itu nama majalah (majalah pribadi yang saya buat waktu SD, karena saya ingin kerja di majalah anak)

Rumah Riang sudah mengirim buku ke Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Papua, Maluku. Itu pernah Mbak.
Kadang via saya tahu via FB Rumah Riang. Kadang via teman yang bepergian ke daerah.

Pertanyaan khayalan: seandainya Neko menulis tentang Mbak Renny, kira-kira kisah apa yang akan ia tulis?
Neko sudah menulis tentang saya dibuku Neko-chan.



---
Renny Yaniar, adalah penulis buku anak kelahiran Bandung yang berdomisili di Jakarta. Penulis yang sudah menelurkan ratusan karya ini sehari-harinya juga membuat karya ilustrasi. Selain itu, penyayang kucing ini memiliki sebuah kegiatan sosial yang dinamakan “Rumah Riang”. Rumah Riang aktif memberikan buku untuk para pembaca di daerah terpencil. Simak karya-karya Renny Yaniar di www.rennyyaniar.com

***
Pekanbaru, 19 November 2018
@agnes_bemoe

4 comments:

  1. Great experiences, sweet stories, from both of you, Mbak Renny & Mbak Agnes🌻


    Lia (Maharani Aulia)

    ReplyDelete