Teman-teman
tahu buku saya yang judulnya “Hujan!
Hujan! Hujaaan!”? Nah, buku saya itu sebenarnya terinspirasi dari sebuah
buku berjudul “9 Dongeng Indah Musim
Gugur” karya Renny Yaniar. Silakan baca Behind The Scene "Hujan! Hujan! Hujaaan!"
Nah,
saya beruntung berkenalan dengan penulis hebat ini di facebook. Mbak Renny
ternyata ramah dan welcome dengan
penulis pemula semacam saya. Dalam rangka menyambut website baru saya (iya,
seharusnya tulisan ini turun beberapa bulan yll. Namun, permasalahan ini itu
termasuk di laptop membuat saya harus menundanya. Maaf beribu maaf.) saya
mewawancarai penulis dengan ratusan karya ini, Renny Yaniar. Berikut hasil ‘perbincangan’
kami:
Buku Mbak Renny sudah ratusan.
Masih ingat buku yang terbit pertama?
Buku
pertama saya adalah lima buku seri lingkungan hidup yang terbit di tahun 2000.
1.
Planet Biru yang Bersedih
2.
Sepotong Laut & Sepotong Hutan
3.
Katak yang Pemberani
4.
Tempat Singgah Para Burung
5.
Paman Daur Ulang
Dari ratusan buku itu adakah satu
yang paling istimewa?
Buku
saya ada 150, ditambah ratusan cerpen, dongeng, komik, cergam di berbagai
majalah.
Sebenarnya
semua saya suka tapi yang berkesan adalah Lautan
Susu Coklat, yang terbit tahun 2001 mendapat juara pertama Adikarya IKAPI tahun 2002.
Bagaimana ritual menulis Mbak
Renny?
Tidak
ada yang khusus. Waktu saya masih bekerja, saya menulis hari Sabtu atau Minggu.
Saya resign tahun 2016 karena tidak
punya kesempatan menulis buku, padahal itu hobi yang menyenangkan.
Tetapi
setelah di rumah saya lebih banyak belajar menggambar dan membaca. Saya malah
kurang menulis, kecuali menyelesaikan deadline-deadline yang saya sepakati dengan
penerbit.
Dua
tahun ini saya cukup pasif, kalaupun ada buku yang dibuat karena ada tawaran.
Tahun
ini mudah-mudahan saya bisa menulis lebih banyak.
Dari mana biasanya menggali ide?
Apa
pun bisa menjadi ide. Melihat atau mendengar sesuatu jadi ide. Tapi kadang lupa
karena terlalu banyak
Seberapa penting seorang penulis
memiliki attitude?
Seorang
penulis perlu punya sikap yang baik. Saya bicara tentang penulis cerita atau
buku anak.
Baik
di sini jujur, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain. Jujur artinya dia
membuat karya sendiri dengan segala prosesnya. Dia tidak mem-plagiat karya
orang lain.
Bertanggung
jawab artinya bisa memenuhi deadline
yang sudah ditetapkan.
Walaupun
biasanya sebagai penulis buku, kita bisa lebih leluasa untuk mengatur deadline,
kita perlu terus berkomunikasi dengan editor dan ilustrator tentang
perkembangan pekerjaan menulis tersebut.
Ada
kalanya saya juga merasa stuck saat
menulis, sehingga tidak bisa memenuhi deadline. Saya biasanya menawar waktu
deadline dan berusaha menyelesaikan.
Jadi
berkomunikasi itu penting.
Ceritakan sedikit tentang “Rumah
Riang”
Asal
mulanya di tahun 2000. Di tempat terpencil ada guru yang saya kirimi 5 buku
pertama saya, kemudian buku itu difotokopi orang sekampung katanya. Dan sejak
itu saya menyisihkan penghasilan saya dan menyumbangkan buku-buku ke yang
membutuhkan.
Enam
tahun kemudian saya membuat Rumah Riang.
Sekarang
Rumah Riang sudah berjalan 11 tahun. Walau kadang tersendat, tetap jalan.
Dari
tahun 2000 selama 6 tahun saya hanya kirim-kirim buku.
Tahun
2006 menyumbangkan 1000 buku, juga terbitkan buku gratis.
Sekarang
buku gratis Rumah Riang atau 13 judul.
Tapi
buku yang dikirim bukan cuma buku Rumah Riang. Ada buku yang dibeli, buku
sumbangan penulis, dll
Kembali
ke bulan November 2006, terpikir memberi nama kegiatan berbagi buku. Yaitu Rumah Riang.
Dari
tahun 2000-2006 saya menyisihkan uang untuk membeli buku dan disumbangkan. Buku
uang dibeli banyak, dan saya merasa harga buku semakin mahal, maka saya cetak
buku gratis pertama. Jadi biar ingat, saya kasih nama kegiatan itu Rumah Riang.
Riang
itu nama majalah (majalah pribadi yang saya buat waktu SD, karena saya ingin
kerja di majalah anak)
Rumah
Riang sudah mengirim buku ke Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT,
NTB, Papua, Maluku. Itu pernah Mbak.
Kadang
via saya tahu via FB Rumah Riang. Kadang via teman yang bepergian ke daerah.
Pertanyaan khayalan: seandainya
Neko menulis tentang Mbak Renny, kira-kira kisah apa yang akan ia tulis?
Neko
sudah menulis tentang saya dibuku Neko-chan.
---
Renny
Yaniar, adalah
penulis buku anak kelahiran Bandung yang berdomisili di Jakarta. Penulis yang
sudah menelurkan ratusan karya ini sehari-harinya juga membuat karya ilustrasi.
Selain itu, penyayang kucing ini memiliki sebuah kegiatan sosial yang dinamakan
“Rumah Riang”. Rumah Riang aktif memberikan buku untuk para pembaca di daerah
terpencil. Simak karya-karya Renny Yaniar di www.rennyyaniar.com
***
Pekanbaru, 19 November 2018
@agnes_bemoe
Great experiences, sweet stories, from both of you, Mbak Renny & Mbak Agnes🌻
ReplyDeleteLia (Maharani Aulia)
Hai, Lia, thank you for stopping by :)
DeleteSangat inspiratif, Kak.
ReplyDeleteTerima kasih ya, sudah mampir :)
Delete