Tanggal 25 November lalu saya disuntik pereda nyeri. Lumayan menghilangkan rasa nyeri yang menggigit tungkai kanan.
Dokter menjelaskan, suntikan ini tidak menyembuhkan syaraf yang terjepit. Suntikan ini hanya meredakan nyeri yang ditimbulkan akibat radang di daerah sekitar syaraf. Okelah, I can live with that. Saya tidak perlu lagi akupunktur setelah disuntik tapi saya tetap harus rutin berenang.
Lalu, Sabtu minggu yang lalu anak saya kena jambret. Ikut lesap juga kunci mobil. Sekarang sedang ribet mengurusi surat-surat dan ganti kunci. Selama itu belum beres, saya tidak berani keluar rumah, termasuk tidak berenang. Padahal seperti yang saya kemukakan di atas, berenang adalah obat buat saya.
Things happened.
Ada kelempangan, menyusul pula kesempitan. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih.
Suwer, peristiwa kejambretan, keribetan urusan polisi, ganti kunci, tidak bisa berenang membuat saya diserang rasa kecewa yang luar biasa. Seperti ditinju berkali-kali. Belum sempat pulih dari satu hook, sudah masuk jab.
Saya sedang membuang waktu dan kekesalan dengan berselancar di facebook ketika seorang teman menelpon. Kami bicara panjang lebar, tepatnya, dia bicara saya mendengarkan (she's quite a talker).
Dia bicara tentang kesulitan yang baru-baru ini menimpa dirinya (dia juga sedang berjuang melawan suatu penyakit). Lalu, dia mengatakan ini:
"Begitulah, Nyes, banyak kesusahan, banyak banget yang mengecewakan, yang penting aku tetap berbuat sesuatu yang baik buat buat orang lain. Bikin orang lain gembira dan seneng akan kehadiran kita."
Entah kenapa, saya tertarik dengan kata-katanya ini. Kata-kata "berbuat sesuatu untuk orang lain" mengiang di telinga saya.
Saya lalu membongkar tab. Ada naskah milik teman yang pernah saya janjikan hendak saya susun ulang. Selama ini saya tinggal karena belum mood. Entah kenapa, perkataan teman memicu mood saya.
Seharian saya menyusun ulang naskah itu: meng-copas dari naskah asli ke file baru, memperbaiki penulisan, menyusun urutan naskah, dan membaca ulang. Tidak terasa satu hari saya lalui. Yang menggembirakan adalah saya melaluinya dengan semangat, karena sebuah kegiatan yang membuat saya bergairah.
Lebih excited lagi saya ketika saya menelpon teman saya ini, menyampaikan tentang perkembangan naskahnya, dia kelihatan ikut bersemangat. Dia bilang sudah tak sabar ingin melihat bentuk jadi naskahnya. Yippie!
Well, jalan ke sana masih panjang.
Yang jelas, jalan pendek saya, a k a hari ini, sudah saya lewati dengan senang dan bergairah.
***
Pembatuan, 8 Desember 2014
@agnes_bemoe
Monday, 8 December 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment