Judul Buku : Misteri Gurindam
Makam Kuno
Serial :
Serial Misteri Favorit
Penulis :
Yovita Siswati
Ilustrator : Indra Bayu
Penerbit :
Penerbit Kiddo
Genre :
Fiksi Anak
Jumlah Halaman : 192 halaman
Benar belaka komentar seorang teman di
laman facebook tentang buku ini:
siap-siap ngos-ngosan karena kejar-kejaran.
Yovita tidak banyak berbasa-basi di
bukunya ini. Dari halaman pertama pembaca sudah diajak untuk “ngos-ngosan”
(tentu saja dalam arti yang baik, yakni ketegangan sudah terasa sejak halaman
pertama). Danang tiba-tiba mendapati dirinya di daerah Bagan Deli yang tidak
dikenalnya setelah ia diserang oleh orang tak dikenal. Pertemanannya dengan
Seruni dan Bang Gopal –orang-orang yang menyelamatkan dirinya- membawanya pada
petualangan seru mencari harta karun.
Selanjutnya, pembaca diajak mengikuti
plot-plot cerita dengan twist yang
mengagetkan. Saya pribadi sudah kapok menebak-nebak dan menduga-duga. Lima buku
misteri favorit tulisan Yovita sebelumnya tidak juga membuat saya bisa menduga
polanya. Selalu baru dan banyak hal mengejutkan, termasuk di judul yang satu
ini.
Membaca buku Yovita ini, kita memang
harus habis-habisan. Yovita tidak memberi ruang bagi pembaca alay yang hanya mau konflik-konflik cemen dengan penyelesaian yang mudah. Sebaliknya,
Yovita menggempur pikiran pembaca dengan lemparan-lemparan konflik yang
sepertinya tak mungkin terpecahkan (yang membuat kita geregetan ingin segera
menuntaskan buku ini).
Kekuatan Yovita yang lain adalah
kemampuannya menciptakan karakter yang unik dan kuat. Ambil contoh Seruni.
Seruni seorang anak perempuan. Namun, di tangan Yovita, ia jadi “bukan anak
perempuan biasa”. Saya yakin, setiap pembaca pasti akan langsung teringat pada
Seruni, bila disebutkan tentang seorang anak perempuan yang tomboy, kasar, dan
bergaya bicara seenaknya.
Seperti buku-buku sebelumnya, judul yang
satu ini juga kaya akan asupan sejarah dan budaya, dalam hal ini sejarah Kota
Deli, Kota Medan, budaya masyarakat Tionghoa di sana, serta sedikit tentang
budaya Melayu Deli. Pengetahuan tentang sejarah dan budaya ini disisipkan
dengan apik sekali dalam rangkaian cerita sehingga pembaca tidak merasa sedang
berhadapan dengan diktat sejarah. Saya pribadi sangat menyambut baik buku-buku
cerita yang menampilkan budaya Nusantara. Buku-buku cerita seperti ini akan
mengisi alam pikir pembacanya dengan kenyataan tentang indah dan kayanya
Nusantara. Buku-buku semacam ini membantu pembaca untuk lebih cinta pada
Indonesia.
Tentu saja, buku ini jadi semakin
mengasyikkan karena ilustrasi-ilustrasi yang dibuat oleh Indra Bayu. Sayang
sekali, sepertinya ilustrasi dalam buku ini tidak sebanyak di buku-buku
sebelumnya.
Bila ada yang ingin saya diskusikan dari
buku ini adalah informasi bahwa orang-orang Tiongkok yang datang ke Tanah Deli
beragama Budha. Setahu saya, orang-orang Tiongkok pertama yang datang ke
Nusantara beragama Kong Hu Cu. Ini bisa ditemukan pada komunitas orang-orang
Cina di kepulauan, seperti di Bagansiapiapi, Bengkalis, dll., yang saya duga
tidak jauh berbeda dengan komunitas orang Cina yang ada di kota Deli. Agama
Budha dianut kemudian karena dulunya pemerintah tidak mengakui agama Kong Hu
Cu.
Namun demikian, selain keraguan saya
yang masih harus didiskusikan itu, buku ini jelas sangat layak koleksi dan
terutama layak baca. Saya belum menemukan serial lain yang seasyik ini, setelah
berpisah cukup lama dengan serial Lima Sekawan, Trio Detektif, Sapta Siaga,
atau STOP. Ngomong-ngomong, ini musim liburan. Daripada tenggelam dalam gadget,
lebih baik membaca. Dan judul dan serial ini adalah yang saya rekomendasikan
untuk jadi bahan bacaan.
***
Pekanbaru,
11 Juni 2016
@agnes_bemoe
No comments:
Post a Comment