SERU SETIAP SAAT
Saya
langsung jatuh cinta pada Seru Setiap Saat sejak pertama kali membaca cerita-ceritanya. Ceritanya
(yang berupa picture story book)
dibuat dengan sederhana. Bahasanya
indah, isinya menarik, serta memanjakan daya imajinasi anak.
Akhir-akhir
ini saya melihat buku anak (bahkan yang picture
story book) bergerak dari imajinatif menjadi informatif. Pembahasaan
konotatif menjadi denotatif. Implisit menjadi eksplisit. Buku anak dipenuhi
dengan pesan-pesan moral atau ilmu pengetahuan yang eksplisit. Ruang untuk
berimajinasi menyempit, kalau tidak mau dikatakan tidak ada.
Masa
kanak-kanak adalah masa dimana imajinasi anak sedang berkembang dengan “liar”.
Perhatikan bahwa anak bisa mengarang sendiri cerita sambil bermain. Tunas
imajinasi itu hendaknya dipupuk dan dibina. Salah satunya dengan bahan bacaan
yang baik, yang memberi ruang bagi imajinasi anak.
Sebaliknya,
bila pada masa bermain dengan imjinasi itu anak-anak disesakkan dengan
informasi dan pengajaran lain, daya imajinasinya tidak sempat berkembang, sudah
langsung terkotakkan dengan pengajaran dan informasi yang didapatnya. Anak-anak
dengan kapasitas berpikir yang terkotakkan adalah kerugian besar, buat anak,
buat keluarga, buat masyarakat, buat bangsa.
MENULIS UNTUK SERU SETIAP SAAT
Karenanya,
saya senang sekali diajak ikut menulis di “Seru Setiap Saat” oleh Gita Lovusa, kreator “Seru Setiap Saat”.
Saya
mengirimkan cerita yang berjudul "Harta Karun Kakek". Isinya tentang salah satu
kekayaan alam Indonesia yang belum semua orang tahu, yakni ikan terubuk. Apa uniknya
ikan ini? Baca saja ceritanya ya.
Selanjutnya,
saya menyarankan teman-teman saya yang punya anak balita, silakan berkunjung ke
“Seru Setiap Saat”. Kunjungi fanpage di sini dan IG-nya di serusetiapsaat. Saya merekomendasikan cerita-ceritanya untuk dibaca bersama
putra-putri di rumah.
Buat Mbak Gita Lovusa, salut berat! Angkat topi! Mudah-mudahan semakin berkembang!
***
Pembatuan, 6 Maret 2016
@agnes_bemoe
No comments:
Post a Comment