Judul Buku : Ugly
Hammerhead Shark
Penulis :
Kiera E. Kusuma, Jaythaneal S. Sutrisno,
P. Nina Hamdani
Bahasa : Bahasa Inggris
Ilustrator : Hans
Christian
Penerbit :
CV Jade Edukasi
Genre :
Fiksi Anak
Jumlah Halaman : 56 halaman
Kata
orang, kualitas lebih berarti daripada kuantitas. Buku ini salah satu buktinya.
Isinya hanya tiga buah cerita tapi cerita-cerita di dalamnya sangat menarik
dari segala aspeknya.
Ambil
contoh cerita yang ditulis oleh P. Nina
Hamdani (8 tahun). Nina menulis tentang Ade, orang utan yang super manja.
Karena kemanjaannya itu orang tua angkatnya memutuskan untuk mengembalikannya
ke kebun binatang. Dari situlah permasalahan Ade dimulai: ia yang terbiasa
manja tidak tahan dengan kehidupan mandiri dan bebas di luar rumahnya.
Kedengarannya
sederhana ya? Tapi justru kesederhanaan ide itulah yang membuat cerita ini
menarik. Apalagi, Nina piawai mengeksekusi ide dan menuangkannya ke dalam
cerita. Cerita mengalir lancar dalam bahasa Inggris yang berterima. Cerita juga
terasa cute, khas cerita anak. Melihat betapa sempurnanya tata bahasa dan kosa kata, disertai dengan gaya bercerita yang luwes, sulit untuk percaya bahwa cerita itu ditulis
oleh anak yang baru duduk di kelas 3 SD. Dua cerita lainnya, yang ditulis oleh
anak berusia 8 dan 9 tahun, juga memiliki kualitas yang sama.
Cerita-cerita
di buku ini menawarkan ruang yang luas pada pembacanya untuk berimajinasi.
Lembar demi lembar menuntun pembacanya untuk sejenak pindah ke kehidupan Bella,
Hammerhead Shark, dan Ade. Masing-masing adalah ketiga tokoh dalam
cerita-cerita tersebut. Apa lagi yang bisa diharapkan pembaca selain dipuaskan
kehausannya untuk berimajinasi?
Ketiga
cerita itu juga menunjukkan bahwa penulisnya punya pengetahuan yang dalam
tentang apa yang ditulisnya. Bacalah cerita “Ugly Hammerhead Shark”, cerita kedua yang menjadi judul buku ini,
anda akan dibawa pada keindahan beraneka ikan, khususnya hiu.
Buku
ini, menurut saya, sebentuk angin segar dalam dunia perbukuan anak Indonesia.
Tidak hanya karena isinya yang bagus dan menarik tapi juga karena ditulis oleh
anak-anak Indonesia, dalam usia mereka yang masih sangat muda.
Beberapa
kali dalam beberapa tulisan saya mengungkapkan keprihatinan saya tentang buku
anak Indonesia yang semakin denotatif, penuh ajaran/informasi (beberapa di
antaranya malah ajaran untuk membenci kelompok/makhluk lain), miskin imajinasi,
dan ditulis dengan bahasa yang amburadul. Buku ini saya rasa menjadi alternatif
bagi orang tua yang membutuhkan bacaan bermutu untuk anak-anaknya.
Pekanbaru,
21 Maret 2016
Agnes
Bemoe
Bisa dpt buku ini di mana, Mbak?
ReplyDelete