Kisah Santo Santa dan Binatang, terbitan Kanisius, November 2015 |
TERTARIK
PADA RIWAYAT HIDUP SANTO SANTA
Waktu kecil ibu saya sering
bercerita tentang para kudus. Diantaranya yang saya paling ingat adalah kisah
tentang Santo Christophorus yang memanggul Yesus di pundaknya. Cerita itu
terasa epik benar di ingatan saya.
Lalu, waktu SD, Suster yang
mengajar agama sering bercerita tentang para kudus: Santa Agnes, Santo
Agustinus, dan Santo Nikolaus (Santa Klaus). Saya jadi semakin tertarik dengan
kisah-kisah para kudus ini. Saya menemukan serial berjudul “Sahabat-Sahabat
Yesus” di perpustakaan SD saya (kalau tidak salah buku ini terbitan Kanisius). Saya
langsung jatuh cinta dengan buku yang isinya riwayat hidup para kudus ini.
BUKU
PERTAMA
Ketika mendapat
kesempatan menulis di penerbit mayor untuk pertama kalinya, naskah yang saya
kirim adalah tentang santo-santa. Puji Tuhan, naskah ini terbit dengan judul “Kumpulan Kisah Santo Santa”. (Silakan baca info tentang "Kumpulan Kisah Santo Santa" di sini.)
Saya lalu keranjingan
menulis tentang para kudus. Menurut saya, kisah tentang para kudus adalah
sumber cerita (dan tentunya sumber iman) yang tidak ada habisnya, dilihat dari
jumlah para kudus dan angle yang bisa diceritakan.
Salah satu angle yang
saya temukan adalah relasi para kudus dengan binatang. Semakin saya baca semakin
saya tersentuh dengan kisah-kisah indah para kudus dengan binatang ini.
Santo Antonius dari Padua memberkati para ikan yang tekun mendengarkan kotbahnya. Peristiwa ini membuat warga Rimini bertobat dan memeluk agama Kristen. |
Mengumpulkan dan
menulis naskah para kudus dan binatang ini tidaklah terlalu sulit buat saya.
Kedengarannya saya mengulang-ulang menuliskan ini: saya menulis dengan asyik.
Tapi, memang itulah yang saya rasakan. Senang sekali menulis kembali
kisah-kisah indah, unik, dan menyentuh tentang hubungan para kudus dan
binatang. Ambil contoh tentang kisah Santo Rocco yang secara ajaib ditolong oleh seekor anjing. Atau, Santo Antonius yang membuat seekor keledai menyembah Hosti. Sungguh menyentuh!
Menerbitkannya yang
butuh perjuangan, doa, dan air mata… aih, lebay! Hehehe….
DITOLAK,
TERKENDALA ILUSTRATOR, SAKIT, NYARIS TIDAK TERBIT…
Ya, naskah ini sempat
ditolak oleh sebuah penerbit mayor umum dengan alasan pangsa pasarnya kecil. Oke
deh. Saya tinggalkan naskah ini dengan patah hati. Sampai suatu saat saya
terpikir untuk menawarkan ke penerbit buku rohani. Saya mengincar Kanisius,
penerbit buku rohani yang bacaannya jadi favorit saya sejak kecil. Namun, saya
dengar, menerbitkan buku rohani di Kanisius itu super duper triple sulit.
Naskah harus melewati seleksi ketat terkait isi dan kebenarannya sesuai dengan
ajaran Gereja Katolik.
Dengan berpikiran “tidak
ada salahnya mencoba” saya pun mengirimkan naskah ini. Puji Tuhan, Kanisius menerima naskah ini.
Beres? Belum… hehehe….
Selain beberapa revisi, ada kendala mengenai illustrator. Karena illustrator sepenuhnya
dari Kanisius, saya tidak bisa membantu banyak. Saya menunggu saja (tentu saja
sambil menulis naskah lain).
Lalu, akhir 2013 saya sakit.
Saya nyaris “melupakan” semua naskah yang saya kirim, termasuk naskah
santo-santa ini. Awal 2015, saya diingatkan dengan naskah ini karena ada sebuah
penerbit yang minta naskah anak kristiani. Pikir saya, kalau Kanisius tidak
jadi menerbitkannya, akan saya alihkan ke penerbit yang meminta naskah ini. Syukurlah,
biarpun ada kendala, Kanisius tetap bersedia menerbitkannya.
Namun demikian di Agustus
2015 saya menyerah. Saya mengambil keputusan menarik naskah ini. Tampaknya naskah
ini memang tidak berjodoh dengan Kanisius. Betapa terkejutnya saya ketika
mendapat balasan bahwa naskah ini akan terbit Oktober 2015. Contoh cerita
pertamanya bahkan sudah diterjemahkan ke Bahasa Inggris dan akan diikutkan ke
Frankfurt Book Fair 2015.
"The Story of Animals and Saints" di Frankfurt Book Fair 2015 |
TERBIT!
Memang
molor satu bulan ke November 2015, tapi akhirnya buku ini terbit juga! Betapa
bersyukurnya saya. Terima kasih Penerbit
Kanisius, khusunya ibu Erny Setiawati dan ibu Victima Paska. Terima kasih
pada Rm. Adam Soen, Pr yang sempat
saya tanyai tentang kebenaran isi naskah.
Terima
kasih pada para santo santa yang telah memberikan inspirasi melalui kisah hidup
mereka. Dan tentu saja, terima kasih tak terhingga buat Tuhan Yesus dan Bunda
Maria.
Mudah-mudahan
buku ini disukai oleh siapa saja yang membacanya. Amin.
***
Pembatuan,
15 Desember 2015
No comments:
Post a Comment