Follow Us @agnes_bemoe

Sunday 10 June 2018

MENUJU GERBANG PENERBIT MAYOR

Kumpulan Kisah Santo Santa, Penerbit Genta, 2013


Di kesempatan ini saya ingin sharing pengalaman saya pertama kali naskah saya diterima oleh penerbit mayor. Ini bukan pengajaran lho ya. Jadi, jangan kecewa, tidak ada tips ataupun resep ajaib menembus penerbit mayor di tulisan ini. Suwer, ini murni sharing (Dan, iya, saya mengerti kalau anda semua bubar… hahaha!)

Saya pernah mengirim naskah cerita anak ke penerbit mayor. Ditolak. Kirim lagi. Ditolak lagi. Hehehe… ya sudah, saya mundur sambil mengobati sakit hati. Itu jauuuh sebelum saya memutuskan jadi penulis full time dan jauuuh sebelum dunia mengenal media sosial.


Setelah kenal fb, saya ikut beberapa grup kepenulisan dan kenal dengan beberapa penulis cerita anak. Dari grup kepenulisan ini saya belajar bagaimana menyusun naskah cerita anak yang baik. Jujur, PERKENALAN DENGAN PENULIS CERITA ANAK ini signifikan membantu saya belajar menulis cerita anak. Beberapa penulis cerita anak secara pribadi bersedia berbagi ilmu dan atau menjadi proofreader bagi cerita saya. Saya juga mengikuti kelas menulis yang ditaja oleh seorang penulis cerita anak terkemuka Indonesia, Ary Nilandari.

Di situlah saya memahami, kenapa cerita-cerita saya yang dulu itu ditolak melulu… hehehe…. Secara teknis, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum mengirim naskah ke penerbit. Jumlah kata, misalnya. Cara bercerita juga perlu diasah. Penerbit menerima naskah ribuan (kali ya, kurang tahu persisnya, artinya: banyak!). Penerbit pasti sangat pemilih dalam hal ini. Jadi, pastikan cerita itu dirakit dengan sedemikian rupa sehingga menarik. Belum lagi masalah kerapian tata bahasa dan tata tulis umumnya.

Lalu, bagaimana persisnya saya memasuki gerbang penerbit mayor?

Masih ingat bahwa saya sempat memutuskan untuk tidak mengirimkan naskah dulu ke penerbit mayor? Nah, lalu suatu saat, saya diberi saran oleh seorang penulis cerita anak ternama (karya beliau sudah ratusan dan menyebar di mana-mana) untuk mengirim naskah ke sebuah penerbit mayor. Tidak hanya menyarankan, beliau memperkenalkan saya dengan sebuah penerbit mayor. Saya pun menulis sebuah naskah dan dengan deg-degan mengirimkannya ke penerbit tersebut. Mungkin (pasti) faktor nama besar penulis ini ya, naskah saya diterima. Jadilah naskah saya diterbitkan di penerbit mayor itu.
 
Bo dkk di Peternakan Kakek Ars, BIP Gramedia, 2014
Selamanya saya akan berterima kasih pada penulis buku anak terkenal tersebut. Biarpun kemudian saya membayar dengan mahal sekali, tidak mengurangi sedikitpun rasa terima kasih saya.

Kelihatannya kok mudah ya, asal “kenal orang dalam”, selesai masalah. Percayalah, tidak sesederhana itu. Saya yakin, penulis terkenal yang saya ceritakan di atas pasti tidak ngawur dalam memilih orang karena berkaitan juga dengan nama baiknya dan kemudian berkaitan dengan nama baik penerbit. Kalau yang diperkenalkan adalah sebarang orang, tentu hasilnya akan memalukan.
 
Aubrey dan The Three Musketeers, Kiddo, 2013
Ada proses yang tidak pendek sebelum pengiriman  naskah itu. Proses itu berawal dari PERTEMANAN. Ya, murni pertemanan. Saya pribadi tidak bermaksud berteman dengan seseorang supaya bisa mengambil manfaat dari orang itu. TIDAK. Murni, saya ingin berteman dan belajar. Bahwa pertemanan yang diisi dengan saling belajar itu kemudian membawa saya yang newbie ini ke pintu penerbitan mayor, itu sama sekali di luar rencana.

Lalu, bagaimana kalau kita kebetulan tidak kenal dengan siapa-siapa di dalam dunia penerbitan?
 
Hujan! Hujan! Hujaaan! Gramedia Pustaka Utama, 2014
Dengan segala kerendahan hati, saya hanya bisa memberikan saran:
1.      Terus belajar dan mengasah diri serta karya kita. Kalau punya dana berlebih, ikuti pelatihan menulis dari penulis yang sudah terbukti karyanya (P.S. Saya merekomendasikan nama Ary Nilandari. Kalau ada pelatihan menulis dari beliau, samber aja!)
2.      Bagian dari belajar adalah jangan ragu-ragu bertanya pada yang sudah lebih dahulu menerbitkan karya di penerbit mayor. Jangan malu tapi juga jangan sok tahu… hehehe….
3.      Sekarang zaman media sosial. Jangan ragu-ragu untuk menampilkan karya di media sosial. Tidak sedikit penulis yang dilirik penerbit karena karyanya di media sosial.
 
12 Hiasan Pohon Natal, Grasindo, 2016
Setelah tembus pertama kali di penerbit mayor yang saya ceritakan di atas, saya mencoba peruntungan ke penerbit mayor lain. Kali ini, saya mengirim sendiri, dan bukannya disarankan oleh siapapun.  Naskah ini adalah naskah hasil pelatihan menulis, jadi sudah bolak-balik ‘dibabakbelurin’ oleh pemberi pelatihan. Namun demikian, kekawatiran tentu ada. Saya tak punya nama dan bukan siapa-siapa dalam dunia kepenulisan. Baru pertama kali itu mengirim ke penerbit besar tersebut. Kemungkinan ditolak masih sangat besar. Dengan deg-degan, saya kirimlah naskah saya itu.

Persis tiga bulan setelahnya, saya menerima kabar kalau naskah saya diterima! Yeay!

Setelah itu, jalan menuju penerbit mayor terasa sedikit lebih ringan dan lancar buat saya. Syukurlah! Satu fase sudah dilewati.

Saya tuliskan bukan untuk menyombongkan diri karena faktanya tidak ada yang bisa disombongkan. Hanya saja, siapa tahu kisah saya ini bisa jadi gambaran buat yang membutuhkan.
 
Dkisah Dseru dari Dinoland, Gramedia Pustaka Utama, 2017
 Selanjutnya, kita ke… GIVEAWAY yuuk!

“Sudah pernah baca buku-buku saya? Manakah menurut teman-teman buku yang paling menarik di antara buku-buku saya?”
 
FABEL NUSANTARA, Grasindo. Dapatkan di TB Gramedia.
·         Tuliskan jawabannya di kolom komentar di bawah artikel ini
·         Share artikel ini ke facebook dan atau twitter
·         Mention 3 teman TERMASUK SAYA
·         Saya menghargai sekali kalau Anda juga mau menjadi teman saya di facebook dan follow twitter serta Instagram saya.
·         Akan dipilih SATU pemenang secara acak untuk hari ini
·         Peserta yang mengikuti giveaway hari ini berhak menjadi pemenang untuk kategori umum di akhir periode giveaway
·         Mohon tidak menuliskan hal lain selain jawaban giveaway di kolom komentar dan mohon tidak membuka perdebatan apapun
·         Terima kasih. Let’s have fun!
 
KUMPULAN CERITA RAKYAT NUSANTARA, Grasindo. Dapatkan di TB Gramedia.
11 Juni 2018
Pace e Bene,
Agnes Bemoe







No comments:

Post a Comment