Follow Us @agnes_bemoe

Thursday 11 December 2014

Angin kepada Malam

Aku terjaga dengan perasaan aneh di dadaku.
Kuintip keluar jendela kamar. Kudapati malam sedang membaringkan dirinya
...

Malam memejamkan mata, menikmati menit-menit terakhirnya, sebelum subuh membuka hari. Persis saat itu angin menghampiri, menari lembut, mengusap malam yang sangat dirinduinya.

Aku tahu, cinta telah jadi sesuatu yang aneh di antara kita, karena engkau tidak mencintaiku
Aku tahu, sia-sia kukemas hati ini dan kupersembahkan buatmu
Bukan aku yang kau rindu
Untuk jadi rembulanmu

Aku tahu, tak pernah cukup aku bagimu
Seperti aku tahu, tak pernah bisa kuberhenti mencintaimu
Tak sanggup menahan lukanya, tapi lebih tak sanggup aku beranjak darinya.

Malam,
Izinkan aku membelaimu diam-diam,
Menitipkan rindu terdalam di bintang-bintangmu
Membisikkan mimpi terindah di gulitamu

Dan, sebelum kau memintaku untuk berlalu,
Izinkan aku membawa sekeping senyummu
Supaya aku tak benar-benar sendirian, tanpa dirimu

...


Kupegang dadaku, sebab tiba-tiba terasa nyeri di situ.


***

Pembatuan, 12 Desember 2014
@agnes_bemoe



No comments:

Post a Comment