Follow Us @agnes_bemoe

Thursday 8 September 2016

KOPRAL JONO: FIRST PAGE

WARGA TAK DIUNDANG

Kira-kira sebulan lalu kampungku, Kampung Purnama, dihebohkan dengan kedatangan Jono. Ia terikat di pohon kelapa di ujung kampung. Badannya luka parah. Aku tidak mau menceritakan bagian ini. Terlalu menyedihkan.

Orang sekampung jelas gempar. Entah siapa yang membuang anjing itu di sini. Mengapa mereka tidak membuangnya di daerah perumahan di kota, tempat orang biasanya lebih bisa menerima anjing? 
Awalnya orang kampungku bermaksud membuang Jono ke tempat lain. Beberapa bapak dan pemuda berbadan tegap sudah dikerahkan. Tapi, astaga, Jono melawan. Ia tidak mau didekati. Ia menyambar siapa saja yang berani mendekatinya. Walaupun badannya terluka parah dan sangat lemah, Jono melawan habis-habisan.

Akhirnya, Jono dibiarkan terikat di pohon kelapa itu. 
Jono berjenis pit bull. Kata Ayah, mungkin ia habis digunakan untuk bertarung. Huh, aku tak berani mendengar lebih lanjut kisah Ayah tentang anjing-anjing yang digunakan untuk bertarung. Menurutku, itu perbuatan yang luar biasa jahatnya.

Ngomong-ngomong, aku sendiri penyayang anjing. Beberapa kali aku memelihara anjing. Sayangnya, anjingku yang terakhir mati kira-kira enam bulan yang lalu. Aku sedih sekali. Oh iya, saat memelihara anjing, tentu saja aku tidak diperbolehkan melepaskan anjingku. Orang sekampungku bisa marah besar. Jadi, anjing-anjingku selalu dikurung di halaman. Untuk itu Ayah sengaja membuat pagar tembok keliling rumah. Ini hal yang aneh sebenarnya karena di kampungku tidak ada rumah yang punya pagar.

Nah, kembali ke Jono. Sebenarnya, Ayah tidak keberatan memelihara Jono. Daripada terikat tak menentu di pohon, lebih baik dipelihara di rumah. Mendengar niat Ayah itu, diam-diam aku sudah memanggil anjing itu Jono. Tapi, setelah mendengar sendiri bagaimana garangnya Jono pada orang kampung, Ayah mengurungkan niatnya. Aku kecewa karena Ayah tidak jadi mengadopsi Jono. Namun, aku begidik juga mendengar cerita tentang Jono.

Sementara itu cerita tentang Jono semakin gencar beredar. Katanya, badannya semakin lemah karena luka-luka di sekujur tubuhnya. Orang kampung hanya membiarkan Jono terikat karena terlalu berbahaya untuk mendekatinya. Aku pun tidak bermimpi mendekati Jono. Aku hanya bisa berharap semoga ada orang yang mau menyelamatkan Jono. 



***

Pembatuan, 9 September 2016
@agnes_bemoe

Dapatkan "KOPRAL JONO" sekarang juga di SCOOP
https://www.getscoop.com/id/buku/kopral-jono

Atau:
http://www.gramedia.com/conf-kopral-jono.html

2 comments:

  1. A very realistic story (ups I mean, first page) in our country, :')...
    Tapi tetap saja, orang baik itu masih ada dimana2, orang penyayang masih eksis^^...

    Ini pasti akan jadi cerita yg adem untuk dibaca semua umur, tentang petualangan, kasih sayang, kebersamaan, dan kesetiaan antara ciptaan Tuhan berkaki dua & berkaki empat :)..

    Ngga sabar mau baca bukunya!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waahhh... seneng banget aku, ketamuan Yu Rendiiiii��������
      Hooh, orang baik masih eksis!

      Twengkyu ya yuuu �� Monggo ke SCOOP aja ��

      -Agnes Bemoe-

      Delete