Setahun lalu, sekitar
bulan Juni, saya ditawari menulis naskah oleh Mas Didit Kurniawan dari Tiga
Serangkai. Tawaran yang menyenangkan tentu saja! Apalagi pilihan idenya menarik
banget. Saya langsung tertarik dengan ide tentang kasih sayang induk hewan pada
anaknya. Entah kenapa, langsung terbayang beberapa cerita ketika melihat
tawaran ide itu.
Oke deh, deal dengan
ide itu, saya lantas searching
tentang perilaku induk hewan di alam nyata. Ngeri-ngeri sedap sebenarnya,
karena saya suka sekali membaca tentang kehidupan binatang atau alam pada
umumnya tapi juga sambil takut melihat bentuknya (misalnya, buaya) atau membaca
fakta alam yang kadang-kadang lumayan “buas”.
Namun, seperti saya
bilang di awal, ide ini begitu menarik sehingga seolah-olah memancing banyak
cerita di kepala saya. Tidak heran, ketika saya merasa sudah cukup mendapatkan
fakta alamnya, saya menuliskan ceritanya dengan cukup lancar. Saya akhirnya mendapat
delapan cerita tentang perilaku induk hewan untuk melindungi anaknya.
Dan, syukurlah,
kedelapan cerita itu diterima oleh Mas Didit. Mas Didit malah minta dibuatkan
sekitar tujuh cerita lagi. Okelah! Sapa takut?! Pikir saya.
Malang tak dapat
ditolak untung tak dapat diraih. Ketika mau mengerjakan tambahan cerita, saya
jatuh sakit. Saya bolak-balik masuk keluar rumah sakit sampai kurang lebih tiga
kali. Keluar dari rumah sakit, saya harus bed-rest
total. Tidak bed-rest pun saya waktu
itu sangat kesakitan. Menggerakkan tangan untuk mengambil minum di samping saya
pun saya tidak mampu. Apalagi kalau harus duduk untuk mengetik atau searching data. (Baca cerita tidak lengkapnya di sini ya.)
Mas Didit memang
memberi waktu pada saya, menunggu sampai saya pulih kembali. Namun, saya
sendiri yang akhirnya “menyerah”. Melihat kondisi saya, rasanya tidak yakin
bisa pulih dengan cepat sementara naskah tidak bisa terkatung-katung begitu
lama.
Saya minta mundur dari pengerjaan
naskah itu atau kalau memungkinkan menggandeng penulis lain untuk
menyelesaikannya. Mas Didit menyetujui untuk minta bantuan penulis lain. Saat
itu saya langsung teringat pada Yovita
Siswati. Ini penulis favorit saya. Tulisan-tulisannya segar, tulus, dan
cerdas. Mengingat jam terbang Yovita yang sangat tinggi, saya sempat kawatir
dia tidak bisa membantu menyelesaikan naskah ini.
Syukurlah, Yovita
setuju. Puji Tuhan!
Cerita-cerita yang
dibuat Yovita pun beyond my expectation!
Sederhana, manis, menyentuh, tapi juga ringan dan lucu.
Selanjutnya, saya akui,
saya memang tidak mengikuti perkembangan naskah ini. Seperti saya bilang
sebelumnya, proses pemulihan saya ternyata berjalan lambat. Sampai awal
November saya baru bisa bergerak pelan-pelan (berjalan atau berdiri sekitar 5 –
10 menit). Itu membuat saya tidak bisa melakukan kegiatan tulis menulis seperti
biasa. Hari-hari saya lebih banyak diisi dengan pengobatan dan terapi, baik
fisik maupun mental.
Saya pun “lupa” akan
naskah ini.
Sampai beberapa hari
yang lalu Yovita memention saya di sebuah postingan. Ternyata itu postingan
bukti terbit Kumcer Fabel Kasih Sayang! Woaa! Rasanya ingin loncat sampai
tembus ke langit! Senang! Super excited!
Teringat lagi bahwa
saya hampir mundur dari naskah ini, membuat saya terharu. Luar biasa rasanya
melihat hasil akhir dari terbitnya naskah ini. Kaver unyu buatan InnerChild
Std. membuat saya tambah berbunga-bunga.
Ilustrasi oleh InnerChild Std. |
Terima kasih sekali
buat Mas Didit Kurniawan dan Tiga Ananda atas kepercayaannya pada
saya. Jutaan terima kasih buat Yovita
Siswati atas kesediaannya membantu
*peyuuuukkk*. Terima kasih juga buat InnerChild
Std. yang membuat buku ini bertambah imut.
Mudah-mudahan Kumcer
Fabel Kasih Sayang ini diterima baik oleh anak-anak Indonesia ya.
***
Pembatuan, 16 Oktober
2015
@agnes_bemoeBaca info detail tentang buku ini di sini.
Wah, yang ini wajib beli nih. Sit suit.. Selain Mbak Agnes, Mbak Yovita juga penulis favoritku. Makasih ceritanya, Mbak Agnes.
ReplyDeleteWaduhh, maaf baru kebaca, maklum... hihihi...
DeleteBtw, jadi malu... *tersipu*
Makasiiiih, Mbak Maftuha Jalal :)
aku juga ngefans loh
ReplyDeleteTernyata kita ngefans-ngefanan yaa... hihihi...
Delete