Adakah yang lebih pahit daripada mendengarmu memanggilku, dengan namanya....
"Maafkan aku, sayang. Maafkan aku...." Engkau cepat-cepat merengkuhku erat dalam pelukmu. Sejenak senyap membuatku ngilu.
"Iya. Aku mengerti...." Bisikku, kelu.
Kusembunyikan luka dalam-dalam. Menyimpan tiap sayatan yang makin menusuk, setiap kali terngiang nama itu....
Maafkan aku, sayang. Maafkan aku, rintihku dalam hati. Andaikan namakulah yang tertera di cincinmu, engkau tak perlu keliru memanggilku....
***
Pembatuan, 24 Oktober 2014
@agnes_bemoe
Friday 24 October 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment