Follow Us @agnes_bemoe

Sunday 26 October 2014

Pertengkaran


Tidak ada pertengkaran yang menyenangkan. Ketegangannya terasa sangat menyesakkan.

"Kenapa kamu nyuekin aku,"
"Udah aku bilang berkali-kali, aku nggak nyuekin kok. Kamu aja yang ngerasa,"
"Kenapa sih kamu gak mau ngakuin? Bilang aja, kamu udah nggak sayang sama aku..."
Isak tertahan, suara tersendat, dan genangan air mata. Tak tertahankan lagi. 
"Kenapa sih kamu suka banget ngambil kesimpulan sendiri? Kenapa kita mesti selalu mempermasalahkan hal sepele seperti ini?"
"Oh, jadi kamu nganggap aku ini sepele?!"
"Bukaaan. Maksudku bukan begitu. Aduh, aku salah ngomong ya...."
"Bilang aja terus terang kalo kamu udah nggak sayang lagi sama aku. Aku akan coba belajar hidup tanpa kamu...." Tangis pecah sudah. 

Kali ini sebuah pelukan menyambut.
"Sayang, aku nggak seperti itu..." Suaranya melembut. "Maaf kalo kamu ngerasa seperti itu. Aku nggak mungkin tega nyuekin kamu.... Aku minta maaf...."
Pelukan bertambah erat merengkuh isak tangis. Pelan, namun pasti, menularkan kehangatan.

Sejenak semesta terdiam. Dedaunan Oktober pun berguguran dengan senyap. Seolah mereka enggan mengusik.

Entah berapa lama keheningan itu menyelusup di antara dua kepala yang semakin mendekat.

"Maafkan aku juga ya.... Aku suka mikir yang macem-macem ya...." Mata yang saling menatap membuat iri sepasang burung yang hinggap di bangku taman. 
"Enak aja, maaf doang, ganti rugi dong...." Ia menyodorkan pipinya.
Sebuah cubitan membuat tawa pecah, mengiringi angin yang membelai lembut. 

Aku tak tahan lagi mendengar percakapan mereka. Buru-buru kurapikan "Semua untuk Hindia" yang dari tadi pura-pura kubaca. 

Tidak ada pertengkaran yang menyenangkan. Hanya meninggalkan malam-malam yang membuat ngilu, menyobek-nyobek hati tanpa belas kasihan.
Namun, aku tahu apa yang akan aku lakukan. Aku tahu apa yang harus kuucapkan padamu. 

Ya, padamu, pria lembut yang lagi-lagi kusakiti hatinya, terakhir kita bertemu. Pria yang selalu punya sejuta maaf dan pelukan paling hangat.

Sayang, aku ingin segera menghambur ke pelukanmu....

***

Pembatuan, 27 Oktober 2014
@agnes_bemoe




No comments:

Post a Comment