Follow Us @agnes_bemoe

Sunday 16 February 2014

BEHIND THE SCENE [BTS] Hujan! Hujan! Hujaaan!

Di sela-sela sakit yang belum kunjung sembuh, saya mendapat kabar gembira yaitu picture story book saya yang berjudul "Hujan! Hujan! Hujaaan!" (selanjutnya akan disingkat menjadi 3H) akan terbit tanggal 20 bulan ini. Syukur kepada Allah!



HASIL PELATIHAN MENULIS
Januari 2013 lalu saya ikut pelatihan menulis picture book oleh ibu Ary Nilandari. Mengawali pelatihan itu, kami disuruh mengumpulkan 20 ide. Kelihatannya mudah ya? Ternyata, seperti menangkap belalang di padang. Terus terang, saya sampai membongkar internet dan buku-buku lama saya, mencari bahan untuk dicontek.

Dari 20 ide itu, bu Ary menyuruh kami memilih 3 ide favorit. Nah, saya ingat benar, ide tentang hujan TIDAK masuk dalam 3 ide favorit saya. Ketika saya ajukan, bu Ary menerima, tapi beliau menyuruh saya mempertimbangkan ide yang lain. Ide yang beliau tawarkan ada dua termasuk ide tentang hujan ini.

Saya sendiri sudah punya konsep kuat untuk ide yang saya pilih sendiri. Namun demikian, muncul dalam benak saya: mungkin ini saatnya saya lebih percaya pada guru saya. Maka, saya pun melepaskan ide pilihan saya dan mulai membaca lagi ide yang ditawarkan oleh bu Ary. Saya akhirnya memilih ide tentang hujan. Waktu itu judulnya masih "Tik! Tik! Tik! Bunyi Hujan". Ketika membuatnya rupanya saya sudah lebih detil dengan judul-judul cerita dan sinopsis singkat. Sementara ide yang lainnya baru berupa ide kasar.

DARI MANA DATANGNYA IDE?


9 Dongeng Indah Musim Gugur oleh Renny Yaniar, GPU


Secara persis, saya tidak ingat. Pasti karena saat itu musim hujan. Setiap hari hujan. Tidak heran kalau seluruh indera saya menangkap ide itu.

Namun demikian, saya harus mengakui ada buku yang sangat menarik hati saya, yang saya duga membuat saya ingin membuat buku sejenis. Buku itu adalah "9 Dongeng Indah Musim Gugur" tulisan ibu Renny Yaniar (diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama).

Isinya sangat indah dan manis. Padahal setahu saya (yang tidak pernah mengalami musim Gugur) musim ini adalah musim yang suram, berbeda dengan musim Semi atau musim Panas. Ketika itu saya berpikir bagaimana kalau menceritakan tentang musim yang ada di Indonesia. Saya tidak pernah menanggapi serius pemikiran saya itu, sampai ketika saya "dipaksa" mengeluarkan ide menulis picture book.

SEPERTI ANAK KECIL DI TAMAN BERMAIN
Sampailah ketika saya harus menuangkan ide menjadi picture book.

Ini yang saya heran. Biarpun awalnya saya tidak merasa terlalu terhubung dengan ide ini tetapi ketika menuliskannya saya malah merasakan sesuatu yang berbeda.

Saya sangat menikmati setiap huruf yang saya ketik, menikmati menghayalkan adegannya, menikmati kebengongan membayangkan ceritanya. Saya seperti anak kecil yang dilepaskan di sebuah taman bermain!

Tidak heran kalau saya bisa relatif cepat menyelesaikannya. Tidak hanya itu, yang awalnya 4 cerita, berkembang menjadi 6 cerita. Not bad for beginner like me. Oh ya, dalam perjalanannya, bu Ary mengusulkan supaya judulnya diubah karena itu syair sebuah lagu. Hal ini untuk mengindari konflik hukum mengenai paten dll. Saya ubah menjadi "Cerita Hujan".

MENCARI PENERBIT
Cerita sudah selesai ditulis. Barulah terpikir oleh saya tentang penerbit, dll.

Biasanya, saya mempunyai target penerbit lalu saya membuat tulisan yang kira-kira sesuai dengan standar penerbit tersebut.

Sementara ini, terus terang, tanpa bermaksud so-gak-butuh, saya memang sama sekali tidak memikirkan penerbit. Makanya, ketika hendak mengirim, saya bingung: penerbit mana yang mau menerima tulisan yang full-ngayal seperti ini. Biasanya penerbit lebih suka pada tulisan yang full-pesan moral, full-ilmu, atau full-religius.

Di dalam hati, saya memikirkan dua nama penerbit. Menurut perhitungan saya, penerbit-penerbit itu masih membuka tempat untuk tulisan ngayal yang biarpun bermanfaat buat anak tapi entah kenapa dijauhi oleh para ibu. Saya mendapat info bahwa penerbit A (yang jadi target pertama saya) ternyata saat itu tidak menerima naskah picture book. Wah, saya jadi lemas. Harapan saya penerbit A mau menerima karena menurut yang saya dengar penerbit B punya standar yang jauh lebih tinggi.

Akhirnya, dengan menarik napas panjang beribu-ribu kali, saya mengirimkan naskah saya ke penerbit B. Berbagai perkataan untuk menguatkan diri saya bisikkan di kepala saya sendiri: "nothing to loose", "paling enggak sudah mencoba", "semua naskah pasti ada jodohnya", dll. Naskah saya kirim tanggal 25 Mare 2013. Sent and (tried bloody hard to) forget.

TERR... BIT!
Tanggal 25 Juni 2013 saya menerima email dari mbak Ramayanti di Gramedia Pustaka Utama (GPU). Isinya membuat saya mau melonjak menembus langit-langit rumah sampai ke langit beneran lalu memantul di awan lalu melambung lagi, begitu seterusnya sampai berpuluh-puluh kali.

Perlu teman-teman ketahui, menembus GPU adalah salah satu "wildest dream" saya. Saya menuliskannya sebagai resolusi di awal tahun 2013. Tidak nyana, Tuhan menganggap saya pantas mendapatkannya!

Setelah berpusing-pusing di awan, saya kembali ke bumi.

Itu artinya saya harus mulai mencari ilustrator, tidak tanggung-tanggu enam orang sekalian. Nantinya memang akan ada enam ilustrator untuk enam cerita.

Saya juga harus merevisi dengan menambahkan informasi sains tentang hujan. Haduh, puyeng saya! Untung saja, bu Ary memberikan ide cemerlang: isinya boleh sains tetapi penyampaiannya tidak harus kaku. Woah, saya langsung bersemangat lagi. Revisi segera kirim dan syukurlah disetujui.

Kemudian, dimulailah masa mengilustrasi yang asyik, tapi juga ada scary-nya sedikit... hehehe.... Di detik terakhir, ketika ilustrasi semua sudah selesai, saya malah terpikir untuk mengubah judul. Judul lama menurut saya datar sekali. Saya ubah menjadi "Hujan! Hujan! Hujaaan!" Untungnya mbak Ramayanti menyetujui. Dan, setelah melalui itu semua, seperti yang saya dikatakan di awal tulisan, buku 3H akan terbit.

Jadi, tidak bisa tidak, saya ingin mengatakan: Hujan, I love you...

***

Pekanbaru, 17 Februari 2014
Agnes Bemoe

Visit dan like page-nya ya....

Tonton video promonya di sini.

2 comments: